Sabtu, Juli 6
Shadow

PELAHLAR, TUMBUHAN ENDEMIK NUSAKAMBANGAN YANG TERANCAM PUNAH.

Pelahlar, tumbuhan endemik Nusakambangan yang nyaris punah. (ist).

Selarasindo.com – Pelahlar, tumbuhan endemik ternyata ada di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jateng. Pulau penjara yang dijuluki Alcatraz-nya Indonesia itu ternyata menyimpan banyak tumbuhan langka. Salah satunya Pelahlar

Pelahlar sendiri termasuk kategori tumbuhan dengan spesies prioritas pertama, yakni tumbuhan yang memiliki jangkauan geografis terbatas, populasinya minim, dan sangat terancam punah, serta memerlukan upaya konservasi segera.

Teresa Antoinetta Veda, penulis buku “Secuil Harapan Konservasi”.(ist). 

Hal itu dikatakan Teresa Antoinetta Veda, penulis buku “Secuil Harapan Konservasi”. Buku tersebut terbit baru-baru ini.

Menurut Teresa, habitat tumbuhan pelahlar yang bernama Latin Dipterocarpus littoralis ini terdapat di punggung bukit, lereng, dan pinggiran aliran air di area Cagar Alam Nusakambangan Barat.

Pelahlar memiliki serasah yang tebal dengan ketinggian yang rendah, dan lereng yang curam. Tumbuhan pelahlar tumbuh menghadap tenggara di daerah dengan kemiringan 0-40 derajat, dengan ketinggian 10-108 m.

“Ancaman tumbuhan pelahlar karena adanya spesies invasif yaitu tumbuhan Langkap. Tumbuhan langkap menjadikannya saingan semai tumbuhan pelahlar dalam mendapatkan nutrisi zat hara dan mineral dari tanah untuk tumbuh,” tutur mahasisiwi Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang asli Cilacap itu dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/8/2023).

Teresa menuliskan buku tersebut karena dirinya prihatin banyak spesies endemik yang terancam punah. “Harapannya, dengan tindak lanjut konservasi yang dilakukan pemerintah atau pemerhati, spesies endemik berupa tumbuhan atau hewan dapat terselematkan, agar bisa dilihat dan dinikmati generasi yang akan datang,” ungkapnya.

Salah satu tindak lanjutnya adalah restorasi ekosistem, yakni penanaman kembali lokasi setelah mengendalikan spesies invasif dengan tanaman asli, dan memberikan pemahaman masyarakat sekitar adanya tumbuhan endemik pelahlar yang hanya tumbuh di Nusakambangan,” tandasnya.

Menurut Teresa, isi bukunya
sebenarnya dinukil dari berbagai makalah mata kuliah konservasi yang ia ikuti. “Daripada menumpuk dan tidak banyak yang mempelajarinya, maka saya susun dalam bentuk buku. Tulisan tersebut mungkin bisa menjadi inspirasi bagi orang lain,” jelas penulis buku setebal 114 halaman itu. (Est/sh)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.