Selarasindo.com–Bukan pekerjaan mudah untuk mengkolaborasikan seni dari dua negara yakni Indonesia dan Tiongkok. Itulah yang dihadapi seniman dan juga budayawan Banyumas Titut Edy Purwanto.
Ia mendapat mandat dari Owner Grafika Grup yakni Koeswintoro (Pak Liem). Dalam merayakan hari kelahirannya ke 74, pada Senin 4 Februari 2019 lalu ingin dimeriahkan dengan pentas seni yang memadukan antar dua negara tersebut sebagai simbol indahnya kebersamaan dan perbedaan adalah anugerah.
Untuk mewujudkan impian pemilik Agro Karang Penginyongan (AKP) obyek wisata edukasi yang berada di desa Karang Tengah kecamatan Cilongok Banyumas dimana Titut diberi mandat sebagai Operasional Menejer (OM), ia pun bekerja keras. Beberapa hari sebelumnua ia menyiapkan berbagai kesenian Banyumasan yakni Genjringan, Lengger Lanang, seni musik Bambu Tangsi Laras, yang dipadukan dengan kesenian asal Tiongkok yakni Barongsai .
Pentas seni yang melibatkan ratusan orang dengan latar belakang berbeda dan dipentaskan dalam satu waktu dan tempat yang sama ini bukan pekerjaan mudah. Namun hal itu berhasil diselesaikan dengan cukup meriah. Di atas panggung selain dipentaskan Seni Calung Rilaras dari desa Mandiraja Banjarnegara pimpinan Hadi Tige yang menampilkan dua lengger cantik yakni Ika dan Siti. Selain itu dihibur pula oleh band tuna netra, serta diputar pula video tentang AKP.
Sementara di halaman aula dalam waktu bersamaan dipentaskan Genjringan, Lengger Lanang dan Musik Thek-Thek Tangsi Laras dari desa Pageraji, Cilongok yang dipadukan dengan Seni Barongsai Go Tek Bio dari Klenteng Wonokriyo binaan Ailan dengan ketua Nano yang beranggotakan 41 pemain ini.
“Tadi saya sempat khawatir, ada kabar kalau grup Barongsai tidak bisa hadir karena pentas tengah malam. Namun saya berupaya keras untuk menjemputnya dan akhirnya bisa datang. Sebab saya khawatir kalau Pak Liem kecewa,” ujarnya bersyukur.
Bernuansa sakral.
Suasana sakral amat terasa ketika kolaborasi berbagai seni ini menyatu. Dihiasi dengan kukus dupa membuat suasana semakin magis. Terlebih lagi tatkala dimeriahkan dengan pesta seribu obor dan dilangit sana, letupan suara dan cahaya kembang api membuat suasana semakin meriah.
Di saat akhir pentas, seperti biasa Barongsai memberikan ucapan selamat kepada yang punya hajat yakni Pak Liem. Sebaliknya sebagai ungkapan rasa sukur dan bahagia keluarga besar Grafika memberikan angpau kepada kedua barongsai.
Rasa sukur dan bahagia terlihat dari raut wajah Pak Liem karena impiannya di hari kelahirannya ke 74 tahun ini yang bisa dijadikan momentum pementasan seni budaya sebagai pemersatu bangsa. (Saring Hartoyo)