Selarasindo.com–Pria kelahiran desa Gumelar kecamatan Gumelar kabupaten Banyumas Jawa Tengah ini tengah sibuk mengelola Resto di desa Karangtengah Cilongok Banyumas tepatnya di kanan jalan raya Losari ke arah Curug Cipendok (Samping Bale Desa Karangtengah). Wahana kuliner berlebel “Resto Ikan Dewa” berdiri akhir tahun 2017 . Tempat ini memadukan lahan kolam ikan dengan resto.
“Ide ini muncul dari obrolan dengan kakak saya mas Bing Urip Hartoyo (Mas Bing), dimana ia melihat daerah ini memiliki potensi yang amat bagus untuk dijadikan obyek wisata kuliner,” ujar Muhamad Kurniawan atau biasa disapa Mas Iwang Manager Operational (Pengelola) Resto Ikan Dewa saat ditemui lokasi, Rabu 18/3.
Ia bertutur bahwa area ini awalnya dibangun sebagai kolam budidaya Ikan Dewa, ikan yang saat itu semakin sulit ditemui. Dalam perkembangannya tempat ini banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah, luar pulau bahkan ada pula yang dari mancanegara.
“Ketika tamu berkunjung kesini, kami sebagai tuan rumah secara etika juga memberikan suguhan dan pelayanan. Karena tamu yang berkunjung dari jauh itu juga membutuhkan makan, minum dan lainnya. Itulah kemudian terbesit ide area kolam ikan ini untuk dibangun resto ini,” ujarnya.
Berawal dari keprihatinan.
Adapun awal tertariknya untuk membuat kolam Ikan Dewa menurut Iwang berawal dari bentuk keprihatinan dimana jenis ikan ini sudah semakin langka. Oleh karenanya sang kakak yakni Mas Bing tergugah untuk mengkoserfasi jenis ikan ini agar tidak punah. Budidaya itu dilakukan secara konsisten dan kontinyu hingga kini terus berlangsung.
“Ikan Dewa habitat aslinya dari curug Cipendok. Agar tidak punah ikan tersebut dibudidaya. Setelah dipijah kemudian benihnya disebar dikolam ini. Sebagian benih juga disebar ke habitatnya yakni di sungai kawasan Cipendok agar terus berkembang biak. Ini merupakan nadar bagi kami,” ujar Iwang lagi. Meski yang dibudidayakan hanya Ikan Dewa, namun resto ini juga menyediakan menu aneka jenis ikan. Diantaranya : Gurameh, Nila, Lele, Ikan Mas, Ikan Dewa dan lainnya.
Ketika ditanyakan kapasitas Umah Joglo dan Saung yang berada di area seluas 1 hektar ini ia menuturkan, untuk Joglo bisa menampung 100 orang lengkap dengan sound sistem dan LCD. Sedang untuk saung-saung bisa menampung 150 orang.
Kapasitas parkir 50 mobil.
Dengan semakin meningkatnya jumlah pengunjung yang rata-rata menggunakan kendaraan roda empat ini, Iwang tengah mengembangkan area parkir. “Area parkir tengah kami kembangkan sehingga kelak bisa menampung 50 kendaraan roda empat,” ujar Iwang seraya menutup bincangannya. (Saring Hartoyo)