Selarasindo.com–Reptil (binatang melata, atau dalam bahasa Latin “reptans” artinya ‘melata’ atau ‘merayap’) adalah kelompok hewan vertebrata berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya.
Menurut wikipedia, Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Sekarang ini mereka menghidupi setiap benua kecuali Antartika.
Ronald atau biasa dipanggil Liong adalah salah seorang penggemar reptil di tanah air. Ia lahir di Makasar 3 Agustus 1973 kini tinggal di Gombong kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Dirumahnya ia memelihara sekitar 20 aneka jenis reptil seperti ular dan hewan melata lainnya. Selain sebagai hoby hewan tersebut juga dikembangbiakkan.
Ia menuturkan ada berbagai jenis reptil antara lain :
Ordo Crocodilia (buaya, crocodile, garhial, caiman, gavial, dan alligator): 23 spesies
Ordo Sphenodontia (tuatara Selandia Baru): 2 spesies
Ordo Squamata (kadal, ular dan amphisbaenia : sekitar 7.900 spesies
Ordo Testudinata (kura-kura, penyu, dan terrapin): sekitar 300 spesies.
Dikatakan oleh Liong bahwa yang datang ke rumahnya rata-rata penghoby reptil baik untuk dipelihara atau untuk disertakan dalam event kontes. Memelihara reptil ternyata harus banyak pertimbangan terutama udara.
“Seperti halnya di wahana wisata edukasi Agro Karang Penginyongan di desa Karangtengah Cilongok Banyumas atau sebelah barat daya gunung Slamet dengan ketinggian 650/m DPL ini.” ujar Liong yang mendapat kepercayaan dari Pak Liem ( Koeswintoro owner AKP) untuk membuat taman reptil. Lalu hewan apa saja yang bisa dipelihara di era yang tinggi dan nerhawa dingin ini?
Liong perlu waktu untuk pengkajian tentang jenis reptil apa yang bisa bertahan di urara dingin. Termasuk desain tata ruang yang cocok dengan reptil yang akan dipelihara. Taman Reptil tengah dibangun di depan Pendopo Praba Wulan yang hampir selesai.
Untuk pengenalan kepada pengunjung, Jumat 29 Maret Liong mengirimkan timnya untuk atraksi di depan pembina pramuka siaga dari 4 kabupaten yakni Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara. ( Saring Hartoyo)