Selarasindo.com–“Pegang perut, tarik nafas, kumpulkan di dada masukkan perut, naikkan di dada. Untuk anti masuk angin. Angkat kedua tangan, ambil nafas, putar kebelang 8 kali. Untuk mengobati tangan pegal2 karena cape pegang HP. Angkat 2 tangan, dhengkul jatuhkan ke tanah beberapa kali. Posisi duduk di atas telapak kaki, sujud hitung 8 kali dg tangan di ikat pinggang.”
Itulah yang diajarkan Subur Putra, lulusan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara ini saat menjadi instruktur dalam acara LDK bagi siswa siswi SMA Negeri 3 Pekalongan di wahana wisata edukasi Agro Karang Penginyongan Minggu 13 Oktober 2019.
Subur demikian panggilan akrabnya adalah sosok instruktur populer di Banyumas dan sekitarnya. Ia adalah sosok yang aktif sebagai instruktur dan mentor di sekolah-sekolah dan berbagai komunitas termasuk dunia perusahaan.
Multi Training.
Tahun 2008 ia mendirikan lembaga pendidikan The Winner Institut di Purwokerto hingga kini.
Selain itu ia juga mengajar bahasa Indonesia, melakukan Training Road Show dan Training Motivasi Membangun Karakter. Sejak 2010 hingga kini, yang telah menjalin bekerjasama dengannya sudah mencapai sekitar 650 sekolah dan lembaga.
“Mengadakan roadshow multi training ini bukan sebatas sebagai produk lembaga kami. Namun hal itu berangkat dari mirisnya keadaan yang dialami negara kita terutama terhadap akhlak generasi muda kita.” ujar Subur saat berbincang dengan selarasindo.com di Taman Putri Kuwung Agro Karang Penginyonhan (AKP) Minggu 13/10.
Bermula keprihatinan itulah ia berprinsip harus ada upaya yang harus dilakukan. Selain program yang bisa menghidupi lembaga, tapi juga harus ada program yang bermanfaat untuk pendidikan karakter.
Metode tekno therapi.
Dalam perjalanan waktu, selain menciptakan metode training yang dikemas dalam edutainment, juga ada metode therapi yang disebut semi hypnotherapi seperti yang diberikan kepada siswa siswi SMA Negeri Pekalongan selama 2 hari satu malam di AKP terebut.
Kepada siswa siswi ia mengadakan kegiatan yang merupakan program sekolah yakni Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang diikuti oleh sekitar 90 orang terebut.
Dikatakan oleh Subur, ketika lembaga yang dipimpinnya menawarkan kepada sekolah tentang Leadership Ugrademan yakni konsep untuk merubah sudut pandangan anak sekolah agar sejalan dengan LDK. Diamtaranya dengan melibatkan siswa dalam kepanitiaan SMA N 3 Pekalongan. Di sekolah tersebut Ia juga ditunjuk sebagai Misteriguis atau pendamping dan membantu kesiswaan menangani bidang Konseling. Diantaranya menangani masalah ketika ada siswa yang mengalami ganguan emosional.
“Di SMA Negeri 3 Pekalongan saya bersifat temporer. Namun setiap dibutuhkan saya siap.” ujarnya lagi.
Gerakan Peduli Moral Bangsa.
Melalui SMA Negeri 3 Pekalongan ia mendirikan Gerakan Peduli Moral Bangsa. Langkah-langkahnya seperti Inhouse training namun lebih kepada therapi moral.
Kegiatannya mulai dari pagi, diawali dengan pengenalan lingkungan AKP dan registrasi. Kemudian pembukaan dan training leader seatcamp to be grade leader. Agar siswa kelak jadi pemimpin, maka ada materi yang diberikan pada siswa tentang kepemimpinan tidak flat seperti yang mereka bayangkan. Namun formatnya diubah dalam bentuk kegiatan seharian. Yakni ada dialog dan tanya jawab sehingga pemyampaiannya tanpa slide.
Dalam pelatihan tersebut juga disampaikan pula tentang cara berbicara yang efektif. Mereka dilatih bagaimana mengungkapkan perasaan, isi hati dan pikiran dengan bahasa yang santun dengan cara yang sopan sehingga orang yang diajak bicara dan bagi yang mendengar dan melihatnya merasa senang. (Saring Hartoyo)