Selasa, November 26
Shadow

SLAMET KARTO MIHARJO BERHARAP MASYARAKATNYA MENIMBA ILMU HINGGA PERGURUAN TINGGI.

Slamet Kartomiharjo (63) Kepala Desa Pajerukan. (SH)

Selarasindo.com–Slamet Kartomiharjo (63) Kepala Desa Pajerukan kecamatan Kalibagor kabupaten Banyumas malam itu super sibuk.

Pasalnya, Sabtu malam Minggu 30 Nopember 2019 ia punya hajat nanggap wayang tiga dalang kondang yakni Ki Anom Jatmiko (Solo) dan dalang cilik si raja Koprol, Rafi Ramadhan dan  dalang remaja Prama Riza Fadhlansyah dari Jakarta.

Pentas wayang semalam suntuk yang mengangkat lakon “Jumenengan Indraprasta” ini dalam rangka peringatan Hari Wayang Nasional yang merupakan kerjasama antara Desa Pajerukan dengan Unindra dalam program Pengabdian Masyarakat bidang pelestarian seni budaya.

Tak mengherankan jika malam itu  desa ini kedatangan tamu agung yakni Rektor Unindra Prof Dr. H. Sumaryoto beserta jajarannya, Bupati Banyumas Ir. H Ahmad Husein, dari FKUB, anggota DPRD propinsi, anggota DPRD Banyumas, tak ketinggalan dari paguyuban sedulur Ganjar dan masih banyak lagi.

Kepala Desa Pajerukan Slamet Kartomijarjo saat menyampaikan sambutan dalam pentas wayang kulit dalam rangka perayaaan Hari Wayang Nasional  ke 2 di lapangan Pajerukan Sabtu 30/11. (SH)

Usai menemui undangan di tempat singgah yakni di kantor desa, Pak Slamet demikian sapaan akrabnya sempat meluangkan waktu berbincang dengan selarasindo.com.

Pria yang menjabat dua kali sebagai kepala desa Pajerukan ini menuturkan bahwa desa Pajerukan terdiri dari 30 RT, 4 RW dan 4 Dusun dengan penduduk sekitar 6000 jiwa. Mayoritas sumber ekonomi masyarakatnya di bidang pertanian dan perkebunan.

” Kami mengucapkan terima kasih sekali terhadap Unindra yang sudah hadir di desa Pajerukan untuk bersama-sama melestarikan budaya Jawa yakni wayang kulit. Mudah-mudahan Unindra ke depan lebih maju dan lebih banyak lagi yang kuliah di sana,” ujarnya.

Dikatakan bahwa program desa Pajerukan selain pembangunan infrastruktur juga melestarikan budaya antara lain:  wayang kulit, kuda lumping (ebeg), dan Rebana yang di setiap RT juga ada. Sedangkan untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang tengah dijalankan adalah  Warung Sembako.

” Untuk ke depan kami tengah merancang akan mendirikan Pom Bensin,” ujarnya lagi. Desa ini selain penghasil padi masyarakatnya juga banyak yang menanam pohon Dukuh.  Maka pada musim panen desa ini banyak menghasilkan buah dukuh.

Banyak yang merantau.

Dikatakan bahwa penduduk Pajerukan yang merantau di Jakarta juga cukup banyak. Bahkan sudah membentuk Ikatan Keluarga Pajerukan (IKP).

” Saya berharap kepada anak muda IKP yang di Jakarta untuk bekerja sambil kuliah di Unindra,” ujar Slamet berharap agar warganya agar terus meningkatkan kwalitas sumber daya manusianya melalui jalur pendidikan perguruan tinggi  dengan biaya yang terjangkau bagi masyarakat luas. (Saring Hartoyo).

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.