Selarasindo.com–Pandemi virus Corona atau covid-19 yang mendunia ini berdampak sangat besar. Bukan hanya di bidang kesehatan tetapi juga ekonomi sosial maupun budaya.
Untuk mengurangi mewabahnya virus corona, pemerintah pun telah menerapkan berbagai kebijakan. Diantaranya Lockdown, PSBB, Newnormal dan lainnya. Hal itu sesuai dengan situasi dan kondisi daerahnya.
Namun berbagai kebijakkan tersebut justru membuat masyarakat kesulitan dalam mencari nafkah. Banyak orang diisolasi, tidak boleh keluar rumah, bersentuhan langsung dengan orang lain, jaga jarak dan lainnya sehingga banyak pekerja yang dirumahkan. Sekolah, pasar dan tempat keramaian diabatasi sehingga amat berpengaruh pada aktifitas sehari-hari baik bagi dunia pendidikan maupun kalangan usaha.
Dari berbagai kebijakan tersebut yang agak bisa diterima masyarakat adalah newnormal dimana masyarakat tetap bisa beraktifitas namun harus mentaati protokol kesehatan. Yakni rajin cuci tangan dengan sabun, mengenakan masker dan jaga jarak dengan lainnya.
“Saya prihatin dengan wabah yang tengah merambah dunia saat ini. Dengan larangan orang beraktifitas di luar rumah maka yang terjadi adalah kesulitan ekonomi.”´ujar Prapanca Adi Pamungkas, mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis Unsoed kepada selarasindo.com ketika ditemui di Agro Karang Penginyongan, Minggu 20/9.
Di tengah wabah corona ini satu-satunya jalan adalah masyarakat agar taat dan patuh terhadap protocol kesehatan. Dengan begitu diharapkan masyarakat tetap bisa beraktifitas seperti semula.
“Di saaat pandemi ini marilah kita lindungi diri kita sendiri dengan mengikuti protokol kesehatan. Jika setiap orang memiliki persepsi seperti itu diharapkan virus corona bisa diputus mata rantainya.” ujarnya lagi.
Sebagai anak muda ia merasa terpanggil untuk memberikan sumbangsih pemikiran dalam menyikapi wabah virus corona ini.
“Asal masyarakat taat pada protocol kesehatan sebenarnya aman. Yakni cuci tangan, pake masker, dengan orang lain berjarak. Pemerintah juga terus melakukan pemantauan sehingga tidak perlu pake lockdown. Dengan begitu maka masyarakat tetap bisa beraktifitas sehingga ekonomi berjalan normal.” ujar mahasiswa semester 7 ini.
Singgah di AKP.
Prapanca Adi Pamungkas atau biasa disapa dengan panggilan akrab Ukas ini bersama teman-teman mahasiswa Unsoed berkunjung ke Agro Karang Penginyongan (AKP) Minggu 20/9 ini dalam rangka refreshing.
Liburan ini dilakukan dalam rangka membuang rasa jenuh setelah mengikuti acara pelatihan Pendampingan Kewirausahaan bagi kaum buruh migran oleh Kementerian Kominfo di Gumelar Banyumas belum lama ini.
Usai mengikuti pelatihan, Mahasiswa Unsoed dari berbagai fakultas itu memilih menikmati liburannya di AKP ini. Disini sambil istirahat bisa jalan-jalan melihat pemandangan alam yang indah.
Ukas yang tinggal di desa Kalisari RT1 RW 1 Kecamatan Cilongok Banyumas ini memang sudah tidak asing lagi dengan dengan AKP. Oleh karenanya ia mengajak teman-temannya di kampus agar tahu seperti apa obyek wisata edukasi ini.
Dalam obrolannya, anak ke 4 dari 7 bersaudara pasangan keluarga Obi Dwi Purbaya dan Bu Wiyati ini kelak ingin jadi guru ekonomi atau pebisnis. Saat ini ia kuliah sambil menekuni dunia usaha yang bergerak di bidang jaringan WIFI, (Saring Hartoyo)