Selarasindo.com–Sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bukan hanya milik sebagian masyarakat tertentu saja, tapi juga para seniman.
Untuk itu, saat wabah pandemi Covid 19 melanda dunia, seniman juga terdampak. Karenanya dibutuhkan solusi agar para seniman bisa menghidupi keluarganya. Ganjar yang seneng blusukan dengan sepedanya, pernah merapat ke kampung yang sebagian warganya seniman wayang orang Ngesti Pandawa di Semarang Jawa Tengah. Ganjar langsung berdialog dengan para pemain wayang orang yang alih profesi sebagai pedagang beras, agar bisa bertahan hidup.
“Sebagian seniman wayang orang memang kebingungan bagaimana bisa tetap berkesenian di tengah Pandemi Covid 19,” kata Ganjar Saat menjadi narasumber acara Cakap2 Spesial bareng dengan pengamat musik Bens Leo melalui live Instagram Minggu (20/9/2020)
Kepada Orang nomer satu di Jawa Tengah, para seniman wayang orang tersebut mengaku pada jualan beras, agar bisa bertahan hidup ditengah wabah Corona.
“Dagang beras mereka saya beli, terus saya juga kasih solusi. Agar mereka tetap berkesenian dengan pindah tempat. Kalau dulu manggung secara konvensional di panggung, di tengah Wabah Covid 19. Agar tetap manggung dan bisa menghasilkan uang, mereka manggung di halaman rumah atau gang, kemudian direkam pakai video terus di unggah di YouTube. Atau kalian yang buat kontennya, saya yang apload biar bisa ditonton banyak orang,” jelas Ganjar panjang lebar.
Setelah itu Ganjar membuat panggung Kahanan yang memberi ruang kepada penyanyi beken agar tetap manggung. Tempatnya di lapangan basket, Alhamdulillah berhasil mengumpulkan dana cash 450 juta yang akan diperuntukan keperluan Seniman.
“Dari sembilan kali pementasan, berhasil mengumpulkan dana empat ratus lima puluh juta, duitnya masih ada dan hanya akan kekuarkan untuk seniman yang membutuhkan sembako dan atau biaya pementasan, kalau minta uang cash nggak akan saya kasih,” papar Ganjar.
Karenanya, kepada para seniman Ganjar berharap, mereka tetap berkarya ditengah wabah Pandemi terus berkelanjutan
“Memang tidak mudah dan dibutuhkan kreativitas tinggi, karena panggungnya media sosial dan yang menonton dari berbagai kalangan dan jangkauannya lebih luas,” pungkas Ganjar Pranowo (Buyil/SH)