Selasa, November 26
Shadow

FASKAB BANYUMAS GELAR MUSYAWARAH PERAWATAN SANITASI DESA.

Cuk Alegita ST, Faskab Banyumas dan Ibu Tres (Tim leader Jawa Tengah dan Jawa Barat) tengah sosialisasi pemeliharaan Sandes  kepada kader KPP Banyumas di Umah Sastra Ahmad Tohari AKP, Jumat 27/11. (Sh)

Selarasindo.com– Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memberikan dukungan terhadap program pencegahan stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak balita melalui penyediaan sarana prasarana air bersih dan sanitasi.

Dukungan ini diberikan melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perdesaan Padat Karya dan Sanitasi Perdesaan Padat Karya di 600 desa di 60 kabupaten/kota. Untuk Jawa Tengah salah satunya adalah kabupaten Banyumas.

Cuk Alegita ST. (Sh)

Untuk itu bagi masyarakat penerima bantuan Sanitasi Desa Sandes) dari Kemterian PUPR, diharapkan untuk memelihara dengan baik agar bisa terus bermanfaat.

Pemeliharaan ini sangat penting mengingat bahwa sanitasi merupakan salah satu sarana untuk menjaga kesehatan. Hal itu dikatakan oleh Cuk Alegita ST Faskab Banyumas dalam pertemuan dengan kader KPP di Umah Sastra Ahmad Tohari AKP, Jumat 27/11.

Cuk Alegita ST didampingi oleh Ibu Tres, Tim Leader Jawa Tengah dan Jawa Barat kepada sejumlah kader KPP (Kelompok Penerima dan Pemanfaat)  selanjutnya menyampaikan pesannya kepada para KPPNuntuk mengajak kepada para penerima bantuan Sanitasi agar dirawat sebaik- baiknya. Hal ini mengingat bahwa perawatan, terutama penyedotan limbah tinja memerlukan mesin penyedotan.

Maka bagi para penerima bantuan sanitasi untuk diajak musyawarah. Bisa dengan beli bisa juga dengan sewa mesin sedot dengan cara gotong royong. Dalam kesempatan tersebut Ibu Tres memberikan saran kalau dana sumbangan dari para penerima bantuan Sandra belum terkumpul,  mesin pompa tidak harus beli. Tapi si penerima bantuan sandes bisa menyewa mesin sedot sawah yang ada di sekitarnya.

Dapat apresiasi 

Menurut Cuk Alegita, Kader KPP yang dikumpulkam ini berasal dari sejumlah kecamatan yang desanya mendapat bantuan sanitasi. Antara lain :  Kecamatan Kemranjen, Pakuncen, Ajibarang, Sumbang, Banyumas dan Karanglewas.

“Kali ini merupakan pertemuan akhir tahun 2020 dengan mengundang KPP untuk rencana operasi dan pemeliharaan berupa Bilik, Sanitasi dan Peresapan.” ujarnya.

Untuk biaya peliharaan tidak dipungut biaya. Hanya sumbangan suka rela dari penerima manfaat. Hal ini karena kapasitas sandes itu hanya mampu dalam kurun waktu sekitar 3 tahun. Untuk itu maka harus disedot.

Ketika ditanyakan apakah ada kendala untuk merubah masyarakat yang sebelumnya BAB di sungai atau di pekarangan dan dirubah di sanitasi, menurut Cuk Alegita di Banyumas tidak ada kendala. Hal ini karena sebelum bantuan itu turun,  bagi calon penerima bantuan sanitasi  dikumpulkan terlebih dulu untuk diberikan sosialisasi tentang manfaat sanitasi bagi kesehatan.

Sosialisasasi bantuan Sandes ini melalui tiga tahapan yakni : Sosialisasi, Perencanaan dan Pembangunan.

Dengan sosialisasi ini bagi yang belum penerima bantuan dan biasanya BAB di sembarang tempat, dengan bantuan ini mau merubah menjadi BAB di santitasi.

Dikatakan bahwa di kabupaten Banyumas ada sekitar 300 lebih penerima Sandes. Dan yang membanggakan bahwa untuk pemanfaatan Sandes bantuan dari Kementerian PUPR kabupaten Banyumas mendapat apresiasi dari pemerintah. (Saring Hartoyo)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.