Selasa, November 26
Shadow

BAHAGIAKAN ORANG TUA, AGUS WISMANTO AJAK KELUARGA BERKUNJUNG KE UMAH SASTRA AHMAD TOHARI.

Keluarga besar DR. Agus Wismanto BSc, SPd, MPd. saat berkunjung ke Umah Sastra Ahmad Tohari Agro Karang Pengintonyan, Sabtu 2/1. (SH)

Selarasindo.com–Rutinitas tugasnya sebagai dosen dan juga memegang dunia pers di Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) membuat DR. Agus Wismanto BSc, SPd.MPd kadang merasa jenuh.  Salah satu untuk mengobatinya, disaat hari libur seperti tahun baru 2021 ia manfaatkan untuk pulang kampung yakni di desa  Kauman Ajibarang kabupaten  Banyumas Jawa Tengah.

Siti Aisyah sang ibu yang sudah lanjut usia sehingga secara rutin perlu ditengok. Maklum sebagai putra ke 4 dari 8 bersaudara keluarga besar Bani Yusuf ini setiap harinya sibuk dengan tugasnya baik sebagai dosen maupun insan pers.

Edi Romadhon (kiri) dan Agus Wismanto (kanan) saat berbincang di Umah Sastra Ahmad Tohari (AKP) Sabtu (2/1). (SH)

Sudah menjadi tradisi, secara rutin anak cucu mengadakan pertemuan keluarga besar Bani Yusuf yang seorang ulama yang juga sastrawan kondang tersebut. Salah satu karyanya  dengan berjudul ‘Pelita Hati Menuju Ridho Illahi’.

Buku tersebut oleh Agus Wismanto rencananya akan dicetak ulang. Menurut sastrawan Banyumas yang juga dosen UMP  Edi Romadhon bahwa berkat dari membaca  buku karya Bani Yusuf tersebut, Chrisye seorang musisi kondang akhirnya berpindah keyanikan dan masuk Islam.

“Pak Edon (Edi Romadhon) adalah guru dan sahabat saya terutama soal seni dan kehidupan.” ujar Agus Sismanto. Kunjungannya ke Umah Sastra Ahmad Tohari ini juga atas informasi dari Pak Edi Romadhon. Di pendopo ini keluarga besar Bani Yusuf menikmati pemandangan indah dan udara sejuk, sambil menikmati hidangan yang tersedia.

Ketika ditanyakan kesan dan pesannya atas kunjungannya ke Agro Karang Penginyongan Agus Wismanto menuturkan.

”Terus terang saya sangat senang dan bangga karena ada orang seni yang bisa yang bisa berbisnis. Mestinya harus begitu. Jangan kuper. Selama ini Pak Edon hanya berkutat dalam berkesenian saja tapi tidak berbisnis. Seni juga bisa dijadikan ajang bisnis” ujarnya.

Sebab menurut Agus Wismanto,  berkesenian tidak bisa ‘mengenyangkan’. Oleh karenanya berkesenian harus bisa jadi profesi dengan syarat harus dikonsep secara moderat.

Umah Sastra Ahmad Tohari Agro Karang Penginyongan, (AKP) (SH)

Atasi dampak Covid-19.

Seperti diketahui bahwa akibat virus Corona (Covid-19)  yang melanda dunia berdampak pada dunia pariwisata. Salah satunya adalah Agro Karang Penginyongan (AKP) di desa Karang Tengah kecamatan Cilongok Jawa tengah.

Obyek wisata yang dikonsep sebagai wisata edukasi dan wisata sehat ini  didalamnya ada Umah Sastra Ahmad Tohari. Di saat pandemi, Pendopo Ahmad Tohari  agar bisa memberikan pemasukkan,  oleh Edi Romadhon  selaku divisi marketing AKP kemudian diberdayakan  sebagai  warung makanan dan minuman untuk melayani pengunjung. Warung tersebut diberi nama  “Warunge Nyong”.

“Watunge Nyong”  menyediakan berbagai menu makanan dan minuman. Antara lain : Paket Ayam Kampung, Paket Ayam Kota, Tumis Kangkung, Tumis Gendot, Pete, Mendoan. Juga menyediakan aneka minuman seperti:  Teh Tawar, Teh Manis, Teh Penginyongan, Kopi, Jetruk Anget,  Wedang Jahe, Jahe Susu, Wedang Uwuh, Es The, Es Penginyongan, Es Jeruk dan lainnya. (Saring Hartoyo)

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.