Selarasindo.com–Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) desa Kroya kecamatan Kroya kabupaten Cilacap Jawa Tengah, Rabu 17 Maret 2021 melaporkan pertanggungjawaban keuangan tahun anggaran 2020.
Bertempat di Baledesa Kroya dihadiri pengurus BUMDES, Kepala Desa, BPD, Babinsa dan Tim Monitoring Kecamatan.
Dalam kata sambutannya Ketua BPD desa Kroya Riswan Haris menyampaikan bahwa BUMDES baginya seperti barang baru.
” Hal ini karena BUMDES selama ini jarang dibicarakan. Tidak seperti Bansos, BLT dan kegiatan lainnya sehingga BUMDES belum melekat di hati masyarakat.” ujarnya.
Untuk itu kedepan ia berharap agar BUMDES desa Kroya bekerjasama dengan perangkat desa untuk menggali potensi yang ada desa ini guna mengembangkan BUMDES.
Cahya Nuryanto kepala desa Kroya dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa acara musyawarah desa laporan pertanggungjawaban keuangan BUMDES tahun 2020 ini semestinya dihadiri oleh seluruh komponen masyarakat didalamnya. Namun karena pandemi Corona, maka hanya dari para pengurus.
Cahya Nuranto mengatakan bahwa ia Selaku kepala desa memikul tanggungjawab untuk mengembangkan potensi desanya. Dengan terbitnya UU No 4 tahun 2014 tentang APBN menganggarkan untuk Dana Desa.
Dengan Dana Desa ini agar kelak desa desa di seluruh Indonesia bisa mandiri. Dengan UUDesa, ini desa Kroya mendapat bantuan sebesar Rp 974 juta / tahun yang antara lain digunakan untuk permodalan BUMDES.
“Namun karena situasi tidak seperti yang diprogramkan tahun 2015, maka BUMDES belum berjalan secara maksimal seperti yang diharapkan.” ujarnya.
Serahkan sisa hasil usaha Rp 7.500.000.
Selanjutnya Asif Fathurohman Direktur BUMDES Mekar Jaya desa Kroya menyampaikan laporan pertanggungjawaban aset dan keuangan tahun 2020.
Disampaikan oleh Asif, bahwa aset yang dimiliki BUMDES Mekar Jaya antara lain : Gedung BUMDES diatas tanah seluas 80 M2 berasal dari bantuan BUMDES 2019-2020.
Kemudian 1 unit etalase toko bantuan propinsi bahwa tahun 2017, 1 set kursi kantor bantuan propinsi, 5 unit gerobag sampah bantuan Kemendes tahun 2017, 1 Unit Lemari pendingin bantuan propinsi tahun 2018, 1 unit komputer bantuan APBDES 2018, 13 rak toko bantuan APBDES tahun 2020. 1 set kanopi toko bantuan APBDES tahun 2020, pintu rollingdoor dan 1 unit komputer APBDES tahun 2020.
“Bersama ini kami juga laporkan sisa hasil usaha tahun 2020 sebesar Rp 7500.000,- yang berasal dari prosentase keuntungan PAD dan Dana Sosial. Sebetulnya keuntungan BUMDES lebih besar dari itu. Namun sebagian kami gunakan untuk aset seperti pembangunan kios dan fasilitas lainnya,” ujar Asif lagi.
Disosialisasikan.
Dalam kesempatan tersebut Indit Esturini SH dari Tim Minitoring Kecamatan Kroya menyampaikan mengapa laporan pertanggungjawaban keuangan BUMDES ini di kecamatan Kroya baru pertamakali diadakan.
Hal ini karena BUMDES di kecamatan Kroya ada desa yang baru membentuk BUMDESnya yaitu desa Pakuncen pada 20 April 2020 lalu. Oleh karena itu tim monitoring kecamatan Kroya saat itu belum bisa menindaklanjuti surat perintah bupati untuk menyelenggarakan acara Musdes pertanggungjawaban BUMDES.
“Maka pada awal tahun 2021 ini kami tim pengawas dari kecamatan mengawali untuk mengadakan musyawarah laporan keuangan BUMDES di desa Kroya.” ujar Indit Esturini.
Kepada pengurus BUMDES desa Kroya Ia berpesan, dalam setiap perencanaan agar terlebih dahulu menyampaikan proposal kepada kepala desa, sehingga sebelum memutuskan bisa mempertimbangkan faktor resiko yang akan dihadapi baik menguntungkan atau merugikan.
Ia juga berharap keberadaan BUMDES desa Kroya untuk terus disosialisasikan kepada masyarakat agar kelak semakin maju dan berkembang. (Saring Hartoyo)