Selasa, November 26
Shadow

PANITIA PENDATAAN SDGs DESA KROYA ADAKAN EVALUASI.

Evaluasi pendataan SDGs desa Kroya, Jumat 30/4/21. (Sh)

Selarasindo.com–Jumat sore (30/04), Bertempat di bale desa Kroya, Pendamping Desa Kroya Kecamatan Kroya kabupaten Cilacap Jawa Tengah adakan evaluasi Pemutakhiran Data SDG’S Desa Kroya Tahun 2021.

Dalam kesempatan tersebut Cahya Nuranto Kepala desa Kroya menyampaikan bahwa masalah pendataan SDGs ini amat penting.

“Karena apa ? Dari pendataan yang akan diaplikasikan, nantinya desa memiliki data yang akurat. SDengan diaplikasikan,apabila desa memiliki program-program bisa langsung kroscek melalui aplikasi sehingga datanya menuju kebenaran.” ujar Cahya Nuranto.

Acara evaluasi pendataan SDGs desa Kroya, Jumat 30/4/21. (Sh)[/caption]

Dikatakan bahwa desa sudah diamanahi UU Kependudukan, yakni memiliki tanggungjawab untuk pendataan penduduk setiap tahun.

“Namun belum pernah dilaksanakan karena keterbatasan anggaran,” ujar Cahya Nuranto seraya berharap suksesnya pendataan dari tim SDGs ini.
Berbagai kendala

Selanjutnya sekdes Kroya Betharia selaku ketua pelaksana Tim Pendataan SDGd desa Kroya menyampaikan terkait kendala-kendala yang ditemui relawan antara lain dalam pengimputan dan meng-upload data masyarakat dalam apilkasi SDGs Desa. Baik individu maupun Kartu Keluarga (KK).

Dikatakan oleh Betharia bahwa sebelumnya, Pemerintah Desa Kroya telah melakukan pendataan secara manual dengan memberikan lembar Pendataan kepada masyarakat dengan bantuan Rukun Tetangga (RT) dan atau Kader Posyandu.

Setelah data terkumpul, baru user menginput data ke aplikasi SDGs Desa yang telah disediakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

“Dalam pengiputan tersebut, user atau relawan SDGs mengalami beberapa kendala. Diantaranya, data yang telah diinput tidak tersimpan dalam aplikasi, gagalnya data terupload pada sistem, dan error aplikasi.” ujarnya.

Dikatakan bahwa desa Kroya saat ini baru berhasil mendata 900 KK atau 2210 jiwa dari sekitar 3000 KK dari sekitar 10.000 penduduk.

Relawan dilapangan juga mendapat berbagai kendala di lapangan. Diantaranya masalah jaringan hingga padatnya pengguna.

” Pada kesempatan ini mari kita cari jalan keluar agar pendataan SDGs selesai tepat waktu maksimal awal bulan Mei 2021,” ujat Betharia.

Untuk menginput data melalui HP yang spacenya minimal 3 giga dan ramnya 64 giga.

“Meskipun HP baik data maupun ramnya memenuhi sarat, namun banyak juga yang mengalami kesulitan ketika meng-upload data karena dalam waktu yang sama banyak yang menggunakannya,” ujar Betharia dalam sesion tanya jawab dengan tim relawan.

Target selesai bulan Mei 2021.

Dalam kesempatan tersebut Qoribul Husni Pendamping Desa Kroya, menuturkan bahwa sebelumnya ia tidak membayangkan akan mengalami banyak sekali kendala yang terkait aplikasi dalam pengiputan data.

“Kendaka seperti itu hampir dialami oleh tim pendata dari seluruh Indonesia,” ujar Husni seraya mengataka bahwa kendala seperti itu disebabkan oleh beberapa hal.

Antara lain, jaringan internet yang digunakan oleh user kurang kuat dan mengakibatkan data yang telah terinput gagal tersimpan. Bisa juga Server Down yang disebabkan banyaknya user meng-upload data secara bersamaan.

“Selain itu, pengisian data dalam kuisioner Pendataan data kurang lengkap sehingga tertolak sistem.” ujarnya lagi.

Dari penjelasan tersebut, baik Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan maupun Pemerintah Kabupaten benar-benar harus bekerja keras.

” Hal ini agar Pemutakhiran Pendataan SDGs Desa Tahun 2021 ini bisa berjalan lancar dan selesai sesuai batas waktu yang telah ditentukan, yakni pada bulan Mei 2021 mendatang. Setelah acara tanya jawab, kemudian penutupan acara diisi dengan buka bersama. (Saring Hartoyo)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.