Selarasindo.com– Di saat pandemi Covid-19, Agro Karang Penginyongan (AKP) wahana wisata edukasi yang berada di desa Karangtengah kecamatan Cilongok Banyumas, tetap melayani pengunjung meski dengan pengawasan ketat yakni taati protokol kesehatan.
Agar suasana tidak sepi dan pengunjung terhibur, maka AKP menampilkan grup musik akustik yakni TOEM B@nd dari Ajibarang. Grup musik yang terbentuk sekitar dua tahun lalu ini dengan personil : Ciko (Keyboard), Yesa (Basis), Acung (Ritm), Elvin (Dramer) dan Sari (Vokalis) .
Bagi pengunjung yang memiliki hoby olah vokal, TOEM B@nd juga memberikan ruang dan waktu untuk tampil diatas panggung.
Disaat istirahat siang, selarasindo.com sempat berbincang dengan Elvin Haryadi pimpinan grup band yang memiliki nama unik yakni ‘Tumben’ ini.
Dikatakan bahwa lahirnya grup musik yang mengangkat lagu-lagu nostalgia ini dalam rangka menampung bakat dan minat kawula muda di bidang seni musik khususnya lagu lagu tempo dulu.
Adapun nama TOEM ba@nd atau dibaca Tumben ini memiliki makna kumpulan beberapa orang dengan bakat dan minat yang sama yakni di bidang seni musik kemudian ditampung, di tum atau dibungkus jadi satu dengan daun. Ben artinya biar atau agar bisa bersinergi dan bermanfaat bagi orang banyak.
“Tumben artinya bersatu agar bermanfaat bagi orang banyak,” ujar Elvin.
Band Tumben awalnya pentas di acara hajatan, di hotel, cafe, dan lainnya di wilayah kabupaten Banyumas. Dalam perkembangannya merambah ke kabupaten sekitar seperti Kebumen, Cilacap, Purbalingga dan lainnya.
“Terakhir kami pentas di kabupaten Brebes.” ujar Elvin lagi.
Lagu lagu nostalgia.
Meski Band Tumben lebih fokus mengangkat lagu-lagu jadul atau nostalgia (80-90-an) namun tak menutup kemungkinan juga melayani recues lagu- lagu dangdut keroncong dan lainnya. Mengapa membidik segementasi usia di atas 30 tahun yakni penggemar lagu2 nostalgia?
” Lagu-lagu nostalgia memiliki kenikmatan dan kesan tersendiri. Kami merasa bahagia ketika bisa memberikan hiburan kepada pengunjung yang memiliki kenangan masa lalu. Sedangkan penggemar lagu-lagu nostalgia kebanyakan usianya diatas 30 tahun, ” ujar Elvin.
Seperti siang itu, Minggu 16 Mei 2021 beberapa rombongan keluarga dan komunitas berkunjung untuk jalan-jalan menikmati indahnya alam Agro Karang Penginyongan. Orang tua terutama ibu-ibu pada asyik berselfiria sambil menikmati indahnya aneka bunga yang terhampar dan guyuran air mancur. Sementara anak- anak bermain perosotan di Taman Praba Wulan. Dari panggung permanen Lembah Temu Agung mereka dihibur oleh irama musik Band Tumben.
Bahkan siang itu ada rombongan keluarga besar dari Bumiayu yang sengaja membawa tikar, untuk duduk lesehan. Di Pendapa Praba Wulan dan Umah Sastra Ahmad Tohari mereka ngobrol sambil menikmati aneka menu yang disiapkan resto AKP sambil menikmati lagu-lagu kenangannya sehingga suasana semakin hangat dan nyaman. (Saring Hartoyo).