Selarasindo.com–Ada yang unik dari nama sebuah grup band yang lahir di Jatilawang Banyumas. Namanya grup band TUMBEN. Tumben berdasarkan dari dua kosa kata bahasa daerah Banyumas yakni Tum dan Ben.
Tum yakni beberapa benda yang dibungkus dengan daun pisang menjadi satu. Ben artinya biar atau supaya. Tumben menyatukan beberapa orang agar berpotensi yang bermanfaat bagi orang banyak.
Demikian diungkapkan oleh Elvin Haryadi pendiri sekaligus pimpinan grup musik band Tumben. Dalam bincangannya dengan selarasindo.com di sela pentas menghibur pengunjung Agro wisata Karang Penginyongan (AKP) Minggu 16 Mei 2021 lalu ia menuturkan bahwa ada beberapa teman yang memiliki hoby di bidang musik.
Agar bisa bermanfaat dengan menghibur orang banyak kemudian dikumpulkan dan dibentuklah grupband Tumben ini.
” Band Tumben berdiri duan tahun lalu atas inisiatif saya dengan Mba Tari,” ujar Elvin.
Personel Band Tumben terdiri dari Ciko (keyboard) Yesa (Basis), Acung (Ritm), Elvin (Dramer, dan Tari atau Sari (Vokal). Band Tumben bisa akustik tapi juga elektrik tergantung kebutuhan.
Ketika pentas di panggung besar, untuk dram menggunakan akustik. Namun panggung kecil bisa menggunakan dram elektrik yang tidak makan tempat.
“Adapun yang melatari berdirinya grup band Tumben ini ketika melihat perkembangan jaman dimana masyarakat membutuhkan hiburan dengan cara efekfik seperti lahirnya orgen tunggal maka terbecik gagasan untuk mengingatkan kembali tentang soliditas grup. Itulah yang melatari berdiriknya grup band ini. ” ujar Elvin lagi.
Mending genre tembang lawas.
Band Tumben lebih fokus kepada lagu-lagu nostalgia atau tembang lawas seperti Melki Gulow, Teti Kadi, Ari Kusmiran, Black Broders Bruri Marantika, D’Loyd, Koes Plus dan lainnya.
a