Selasa, November 26
Shadow

MENENGOK MONUMEN PATUNG BURUNG GARUDA DI GUNUNG SELOK.

Monumen Patung Burung Garuda Pemersatu Perbedaan di Gunung Selok. (SH)
Pemersatu bangsa. 

Keberadaan Monumen Patung Burung Garuda Pelindung NKRI di kawasan wisata Gunung Selok ini diharapkan bisa menjadi perekat persatuan dan simbol pemersatu bangsa. Dari Sabang sampai Merauke meski berbeda-beda baik suku, ras, etnis maupun agama namun tetap satu yakni Bangsa Indonesia.
Drs. Heru Sudjatmoko, MSi, ketika meresmikan  Monumen tersebut menyampaikan bahwa monumen ini diharapkan dapat menjadi lambang penyemangat untuk hidup rukun, menghormati satu sama lain, dan saling menolong tanpa melihat perbedaan.

Keberadaan monumen Patung Burung Garuda setinggi sekitar sembilan meter di kawasan wisata alam Gunung Selok itu, diharapkan semakin memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat Cilacap khususnya dan Indonesia umumnya. Patung garuda dengan kedua tangan mencengkeram erat

🐦Pintu Gerbang Gunung Selok semenjak Covid-19 sementara tutup. Seperti pada jumatlambang Bhinneka Tunggal Ika, serta di bagian jantungnya terpampang Pancasila, merupakan simbol Bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat adil dan makmur.

Pintu Gerbang Gunung Selok semenjak Covid-19 sementara tutup. Seperti pada jumat 27/8/21 lalu. (Sh) 

Wisata religi

Pendiri Padepokan Agung Sanghyang Jati, YM Bhante saat peresmian patung tersebut berharap dukungan dari pemerintah kabupaten maupun provinsi serta pihak terkait untuk mewujudkan rencana pembangunan wisata religi di kawasan Gunung Selok.

Bhante bercita cita membangun wisata religi di kawasan ini, dengan mengedepankan suasana Bhinneka Tunggal Ika. Sedangkan padepokan ini akan menjadi tempat umum, siapa pun boleh menggunakannya. Bahkan saat itu Bhante membayangkan Gunung Selok ini sungguh indah dan menyenangkan jika di sini juga ada masjid dan gereja. (Saring Hartoyo)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.