Selarasindo.com– Kelompok musisi dan vokalis yang menamakan dirinya AMPSKP atau Ampas Kopi, membuat video clip untuk persiapan show online.
Adalah Sufi Ma’sum, pria kelahiran Cilacap tahun 1992 yang biasa disapa dengan panggilan akrab Burik ini adalah sosok yang dipercaya sebagai produkser video ini.
Pengambilan gambar di bukit Manggalayang Minggu siang 31 Oktober 2021 ini merupakan agenda Virtual Conser teman- teman kolektif AMPSKP yang berasal dari komunitas teater, musisi dan penyanyi.
AMPSKP yang berdiri tahun 2011, kini anggotanya tersebar diberbagai daerah. Antara lain di Purwokerto, Banyumas, Purbalingga, Tegal dan Jakarta. Dalam grup musik ini anggotanya ada 8 orang antara lain : Sufi Ma’sum sebagai vokalis dan gitaris, Iqbal (gitar), Citra (vokalis), Nanda Rizky (Drum), dan Yanuar Eka (Bass).
AMPSKP dengan genre musik yang unik. Ketika ditanya apa genre musiknya? Sufi sebagai vokalis nya justru merasa bingung. Hal ini karena lataran latar belakang personilnya berbeda-beda. Ada yang dari musisi pop, klasik, namun ada pula yang berasal dari seni teater, sehingga melahirkan jenis musik eksperimen.
“Perpaduan ini sehingga melahirkan genre baru yang orang menyebutnya sebagai aliran volk, ” ujar Sufi alias Burik ini.
Dalam perjalanan waktu, AMPSKP tampil di berbagai kota antara lain Purwokerto, Jakarta, Bali, Lampung dan lainnya. Mereka biasanya diundang untuk berbagai event. Antara lain workshop, mengiringi baca puisi, teaterikal dan lainnya. Senbagai seorang vokalis, Sufi sejak awal tertarik pada vokalis manca negara antara lain, Budhi Gathering, Bob Dillon, Ivan Mecold dan lainnya. Sedang vokalis Indonesia adalah Leo Kristi dan Kantata Baros.
Sufi Ma’sum menuturkan bahwa syuting video kali ini dalam rangka persiapan konser virtual dengan tema Meretas Batas, yang dalam satu album berisi 7 lagu. Diantaranya lagu Buku Kubaca, yang akan ditayangkan melalui chanel YouTube pada bulan Nopember ini. Sebagai vokalis, Sufi tahun 2019 lalu juga pernah masuk dunia rekaman dan menghasilkan satu album CD berjudul Deru.
Ketika ditanyakan mengapa memilih syuting di AKPAKP ? Pria yang sudah 12 tahun tinggal di Perumahan Kober Purwokerto ini lantaran sering syuting di lereng gunung Slamet sehingga tertarik untuk syuting di AKP ini.
“Alamnya indah dan pelayanannya bagus. Selain itu kami juga bersyukur. Meski musim hujan namun ketika kami syuting suasana cerah. Dan setelah syuting selelesai, baru hujan turun, ” ujar Sufi seraya menutup obrolannya. (Saring Hartoyo)