Selarasindo.com–Korwil Bindikcam Kawunganten kabupaten Cilacap Jawa Tengah, Toyibin SPd. MPd, Minggu 16 Januari 2022 menghadiri acara pelepasan tenaga pendidik yang memasuki purna tugas atau pensiun. Acara yang diselenggarakan oleh PGRI Ranting Bojong, ini sekaligus, menjalin silaturahmi dan refreshing.
Bertempat di aula Praba Wulan wahana wisata edukasi Agro Karang Penginyongan (AKP) desa Karang tengah, Cilongok Banyumas. Acara dihadiri 70 orang terdiri dari guru dan staf Sekolah Dasar desa Bojong, PGRI Ranting Bojong, PGRI Ke. Kawunganteng, dan Pengawas dan Korwil Bindik kecamatan Kawunganten.
Dalam kata sambutannya, kepada yang purna tugas Toyibin berharap untuk tidak putus dalam menjalin silaturahmi dan mohon maaf barangkali ada kekurangan dan kekhilafan ketika bersama mengabdi di institusi pendidikan kecamatan Kawunganten.
“Selamat menikmati masa pensiun dan bahagia berkumpul dengan anak cucu,” ujar Toyibin yang dikenal sebagai sosok familiar ini.
Usai menyampaikan kata sambutannya, Toyibin SPd. MPd. sempat berbincang dengan selarasindo.com. Dikatakan bahwa Korwil Kawunganten membawahi PAUD, TK dan SD. Terdiri dari 48 Sekolah Dasar terdiri dari 46 sekolah Negeri dan 2 Swasa, 21 PAUD, dan 11 TK. Adapun jumlah tenaga pendidik dan kependidikan sekitar 530 orang.
Dengan perkembangan jaman, saat ini banyak sekolah swasta bermunculan terutama dari yayasan pendidikan agama. Kini banyak orang tua ketika menyekolahkan anaknya memilih, Sekali dayung dua tiga terlampaui. Selain pengetahuan umum sekaligus juga pendidikan agama sehingga di desanya ada, maka banyak memilih ke Madrasah Islamiah (MI).
Dalam menghadapi perkembangan tersebut sebagai Korwil, ia berharap agar sekolah negeri bisa berkompetisi dengan sekolah swasta. Untuk itu Toyibin berharap kepada untuk sekolah negeri, untuk Mulok dibidang keagamaan waktunya ditambah. “Pemerintah kabupaten Cilacap juga mendukung. Namun masih terkendala anggaran.” ujarnya lagi. Sebab kalau hanya mengandalkan Dana Bos dirasa masih kurang. Karena sekolah negeri tenaga pendidiknya banyak yang berstarus honorer.
Toyibin SPd.MPd Korwil Bindik Kawunganten foto bersama Guru SD desa Bojong Kawunganten,di Pendapa Praba Wulan AKP, Minggu 16/1/22.(sh)
Hal itulah yang menjadi beban bagi Korwil khususnya bahwa di sekolah negeri banyak yang guru negerinya hanya satu atau dua. Lainnya masih honorer. Untuk menutup biaya operasional itu maka sekolah menggandeng komite untuk dengan sukarela membantu dan ada paksanaan.
Banyak sekolah yang negeri hanya kepala sekolah sementara yang lain masih honorer. Maka kalau tidak dibantu Komite banyak sekolah yang mengalami kesulitan.
Pengabdian Toyibin sebagai Korwil Kawunganten sejak Nopember tahun 2017 yang saat itu masih sebagai PLT UPT. Kini ia membawahi hampir 700 siswa terdiri dari 6360 siswa SD selebihnya siswa PAUD dan TK.
Pentingnya pengertian.
Ketika ditanyakan mengapa acara digelar di luar kantor, ia menuturkan selain acara pelepasan sekaligus refreshing bagi tenaga pendidik untuk bersama-sama refreshing untuk membuang kejenuhan setelah hampir 2 tahun terdampak covid-19. Dalam kesempatan tersebut, selaku Korwil ia tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada tenaga pendidikan dan kependidikan.
Melayani sekitar 7000 anak didik di kecamatan Kawunganten tidaklah mudah. Apalagi banyak guru yang memasuki masa purna tugas. sementara untuk menutupi kekurangan tenaga pendidik diperlukan guru pengganti yang masih berstatus tenaga honorer. Untuk itulah ia mengajak kepada para PNS apalagi yang sudah sertifikasi untuk pengertian.
” Yang namanya mencari ilmu itu bisa didapatkan dimana saja dan kapan saja. Namun yang sangat sulit pemahaman tentang pengertian.” ujarnya.
Untuk itu ia mengajak memahami apa itu pengertian. Menurutnya, khususnya di kalangan dunia pendidikan diawali dari Korwil, Pengawas maupun Kepala Sekolah untuk peduli kepada sesamanya terutama kepada yang masih honorer.
” Jangan sampai kepala sekolah maupun guru yang sudah bersertifikasi tidak ada pengertian kepada tenaga honorer, ” ujar Toyibin lagi. (Saring Hartoyo)