Selarasindo.com–Bupati Banyumas Ir. Achmad Husein, Sabtu 29 Januari 2022 berkunjung ke wahana wisata Agro Karang Penginyongan khususnya di Umah Sastra Ahmad Tohari.
Sarasehan Sastra dalam rangka milad 2 Umah Sastra Ahmad Tohari ini diikuti oleh generasi milenial yang hoby di bidang literasi, penerbit, komunitas Pondok Pena, STIKP Darussalam Cilacap, SKM Bhaskara Sastra SMK/ SMA dan juga dari Dinas Perpustakaan Daerah kabupaten Banyumas.
Dalam kata sambutanya Ir.Achmad Husein bertutur bahwa dirinya bukan sebagai sastrawan namun di bidang teknik. Sastra adalah ungkapan rasa sehingga butuh kepekaan dalam mengungkap rasa.
“Memang saya di bidang sastra ini kurang peka. Hanya cukup bisa merasakan apa yang dirasakan orang. Karena pendidikannya saya bukan mengarah kepada sastra. Lulus SMP Negeri 1 Purwokerto. Kemudian melanjutkan di SMA Negeri Purwokerto jurusan IPA. Selanjutnya kuliah di ITB yang juga isinya tentang teknologi. Kemudian bekerja di perusahaan Jepang yang isinya juga tentang mesin- mesin saja.
“Jadi sastra saya adalah sastra mesin yang diungkapkan oleh suara mesin, nging …nging….” tuturnya.
Meski begitu lanjutnta, saya punya hati. Sehingga ketika dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang saya tidak tahu ilmunya, saya minta tolong kepada orang yang memiliki kepekaan hati. Salah satunya saya minta tolong kepada Bapak Ahmad Tohari yang kadang saya menyebutnya Pak DeDe, ” ujar Achmad Husen sambil bercanda.
“Pak De, tolong saya dibantu. ” ungkapnya.
Diantaranya perencanaan pembuatan Patung Baturaden. Pak Achmad Tohari membuat patung dua anak muda. Yang satu memegang buku, dan satunya lagi memandang mengarah ke Purwokerto. Maknanya bagaimana meraih masa depan dalam segala hal termasuk sastra. Selain itu dalam waktu dekat ini Bupati Banyumas juga akan membangun musium sastra.
“Saya mengucapkan ulang tahun ke 2 Umah Sastra Ahmad Tohari. Dengan keberadaan Umah Sastra Achmad Tohari saya berharap akan menumbuhkembangkan sastrawan dan sastrawati yang bisa menggaungkan nama Bangumas baik di kancah nasional maupun internasional. ” ungkapnya lagi.
Menurut Husein, bahwa menjadi sastrawan juga bisa kaya. Bahkan bisa keliling dunia seperti halnya Pak Achmad Tohari. Namun ada syaratnya yaitu, tekuni dengan sepenuh hati. Jangan tanggung- tanggung. Karena segala sesuatu yang ditekuni dengan sepenuh hati insya Allah ada hasilnya. Tekuni sepenuh hati artinya mencintai. Segala sesuatu dilandasi dengan cinta maka dampaknya juga kita akan dicintai dan keberadaannya akan diakui.
Lahir Sastrawan muda.
Bupati berharap, di Banyumas akan muncul sastrawan- sastrawaati baru. Jangan hanya Pak Achmad Tohari saja.
Ir. Achmad Husein percaya di Banyumas ini banyak calon sastrawan, hanya saja belum nampak. Maka tampakkan karya karyanya. Baik itu novel, puisi atau lainnya. Bupati sela jutnya menuturkan bahwa sebagai seorang sastrawan itu dihormati.
“Kalau Pak Achmad Tohari hanya orang biasa, ya mungkin saya tidak kenal. Namun karena luar biasa maka saya mendekati beliau. Ini bukti bahwa dengan karya Sastra, orang akan dihargai dan dihormati, ” ujar Ahmad Husein seraya menuturkan bahwa beliau amat mendukung bahkan mendorong agar anak muda terus berkarya. Apabila mau mengadakan lomba Sastra, bupati akan mendukung dan membantunya. ( Saring Hartoyo)