Selasa, November 26
Shadow

SEPATU KARYA THINA SUTEKI DIKOLEKSI SELEBRITIS PAPAN ATAS.

Ita Purnamasari mengoleksi sepatu karya Thina Suteki. (Ist) 

Selarasindo.com–Mendisain sepatu dimulai ketika Thina Suteki masih remaja, hobynya itu kemudian dikembangkan menjadi lahan bisnis menggiurkan. Bahkan sepatu karya Thina sudah menjadi kolek selebritas papan atas.

“Saya memang demen mendisain sepatu sejak remaja, karena saya pikir bisnis sepatu bisa saya lahan bisnis menggiurkan, maka saya tekuni dan alhamdulilah bisa seperti sekarang,” ujar Thina ketika ditemui penulis usai acara Rhapsody Ramadan di hotel 101 Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Jumat (8/4/2022)

Suteki, begitu ia memasang merek sepatunya, sebagian karyanya sepatu wanita berhak tinggi dengan disain elegan.

“Saya kalau mendisain sepatu saya sesuaikan dengan karakter orangnya dan profesi yang bersangkutan,” kata Thina ramah.

Wajar saja kalau sepatu karya Thina diminati selebritas seperti Inul Daratista,
Agnes Monica, Jesika Iskandar, Via Vallen, Tanti kotak, Cua kotak dan Zazkia Gotik.

“Seperti mbak Ita Purnamasari meski beliau seorang rocker namun beliau kan beauty dan lembut pembawaannya. Beda dengan sepatu mbak Inul yang penampilan atraktif dan banyak gerakannya,” jelas Thina panjang lebar.

Meski berhak tinggi sepatu disain Thina tetap nyaman dipakai saat beraktivitas, selain disainnya yang disesuaikan dengan karakter orangnya. Bahannya kulit premium yang didatangkan dari Luar Negeri, Itali, China dan Jawa

“Karena kualitas kami jaga, bahannya mesti premium dengan begitu sepatu nyaman dipakai setiap saat,” tegasnya.

Untuk menunjukan kualitas sepatu Suteki dan bisa bersaing deng brand mancanegara, Thina menggelar fashion di ajang Newyork Fashion Week.

“Sambutan pengunjung New York Fashion Week antusias terhadap produk Suteki. Sayang Pandemi jadi kami tidak bisa partisipasi lagi,” ujar Thina

Sebelum Pandemi Covid 19 mewabah Thina Suteki Shoes buka aoutlet di beberapa mall papan atas, namun sejak Pandemi omsetnya turun drastis bahkan nyaris kolap.

“Karyawan saya tinggal dua orang dari sebelumnya puluhan, beberapa toko kami tutup, karena tidak bisa menutupi biaya operasional.” Katanya dengan nada sendu.

Meski usahanya kembang kempis, Thina mencoba bertahan, apalagi kondisi PPKM sudah longgar dan bisnis mulai berjalan.

“Saya berharap kondisi PPKM terus longgar sehingga kami pelaku usaha bisa kembali menjalankan usahanya,” ujarnya

Salah satu upaya kebangkitan bisnis sepatunya, Thina bersama pelaku UMKM menggelar event Rhapsody Ramadan UMKM Masuk Hotel 101.

“Kami bersama teman pelaku UMKM bersepakat membuat event yang sekiranya bisa menggairahkan kemba roda usaha kami,” pungkas Thina Suteki (BuyilSH)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.