Selarasindo.com–Kepala Desa Banyumudal kecamatan Buayan kabupaten Kebumen Jawa Tengah R.Suprapto, Sabtu 14/5/22 punya hajat pementasan wayang kulit oleh dalang milenial Herjuno Prama Reza Fadliansyah yang juga cucu dari sang kakak yakni Prof H Sumaryoto Raktor Unindra PGRI Jakarta.
Selain dalam rangka program Abdimas Unindra juga sebagai ajang silaturahmi dan mengobati rasa kangen kepada para penggemar wayang kulit yang selama pandemi Covid-19 ini vakum.
Jelang pentas R. Suprapto menyerahan tokoh wayang kepada si dalang sebagai simbol dimulainya pentas dengan lakon Gatotkaca Senopati. Usai penyerahan tokoh wayang, R. Suprapto sempat berbincang dengan selarasindo.com seputar tugas yang diembannya sebagai kepala desa sejak tahun 2019 lalu.
Dikatakan bahwa desa Banyumudal ini terdiri dari 40 persen pegunungan, 30 persen sawah dan sisanya tanah domisili. Jumlah penduduknya sekitar 6000 jiwa tersebar di 5 dusun, 5 RW dan 20 RT. Dengan adanya pandemi Covid – 19, penggunaan keuangan tahun 2022 sesuai anjuran pemerintah yakni 40 persen untuk BLTDD, 20 persen Ketahanan Pangan, 8 persen PPKM dan selebihnya untuk pembangunan fisik.
R. Suprapto bersama BPD berusaha semaksimal mungkin melaksanakan program pembangunan sesuai dengan RPJMDes. Pembangunan sesuai dengan visi misi yakni, untuk tahun 2022 ini memang sedikit berkurang. Oleh karenanya, untuk program program yang tahun lalu belum terlaksana maka tahun ini menjadi prioritas.
“Ke depan ada 3 titik prioritas. Diantaranya: pembangunan jalan rabat ada 2 titik yakni di wilayah RT 4 RW 3 seluas 200 meter, dan di RW 5 RT 1 sekitar 150 meter. Selain itu ada satu titik lagi yakni pembangunan talud di wilayah RT 2 RW 1 yang diharapkan sebentar lagi akan dilaksanakan. Kami sudah membuat Tim Penggerak Kegiatan (TPK), ” ujarnya.
Berbagi dengan masyarakat.
Untuk melaksanakan pembangunan di desanya R. Suprapto ingin merubah kebiasaan lama. Saat ini pekerjaan pembangunan diserahkan kepada wilayah. Tujuannya ingin berbagi dengan masyarakat. Yang punya wilayah bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembangunan tersebut dengan tujuan agar masyarakat juga ikut bekerja sehingga ikut mendapatkan penghasilan.
Dengan ikut dilibatkan dalam pembangunan di wilayahnya maka diharapkan bisa ikut memiliki (Rumongso handarbeni), ikut menjaga dan merawat ( Melu hangrungkebi) dan instropeksi, menjalankan tugas sesuai dengan tugas dan kapasitasnya masing- masing (Mulat sariro hangroso wani).
Skala prioritas.
Dikatakan, meski masyarakat desa Bangumudal tidak terlalu banyak permintaan, namun diungkapkan dengan cara sederhana. “Pak kalau saya jalan biar tidak tersandung dan tidak licin, dan kalau malam jangan gelap gimana ya, ” ujar R. Suprapto menirukan ungkapan isi hati warganya.
“Atas usulan warga tersebut, sejak jadi kepala desa saya terus berusaha. Tahun 2021 sudah berhasil membangun 200 tiang lampu jalan desa. Dan tahun ini diharapkan di semua jalan desa ada lampu penerangnya, Saat ini masih kurang sekitar 200 tiang ” ujarnya.
Untuk lampu penerang jalan desa, desa hanya membantu tiang, kabel dan lampu. Sementara untuk pembayaran listrik bulanan ditanggung masyarakat dari hasil iuran uang sosial yang dikelola masing masing wilayah. Karena saat ini setiap lingkungan memiliki uang kas sendiri.
Sumber air.
Nama Banyumudal merupakan ikon atau branding bahwa desa ini memiliki banyak sumber air. Oleh karenanya R. Suprapto mencari jalan keluar. Dan belum lama ini Banyumudal mendapat bantuan dari pemerintah Pamsimas. Bantuan ini untuk memaksimalkan manfaat sumber air yang dimiliki desa ini untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
Hal ini karena warga di daerah pegunungan ini banyak warga yang mengalami kesulitan air baik untuk masak mandi maupun cuci.
“Untuk itu kami berupaya menyedot air dinaikkan di bak penampungan dan kemudian, disalurkan kepada masyarakat. Untuk membantu perawatan penyaluran air dengan menggunakan meteran dengan tarif di bawah PDAM.” ujarnya lagi.
Karang Taruna.
Selain memberdayakan masyarakat, R. Suprapto di desanya juga menggiatkan Karang Taruna dengan melibatkan di berbagai kegiatan desa. Bahkan belum lama ini Karang Taruna mengadakan silaturahmi dengan mengumpulkan sekitar 200 anggotanya. (Saring Hartoyo).