Selarasindo.com– Ada pepatah mengatakan : Banyak Jalan Menuju Roma. Bagi penderita sakit banyak cara mendapat kesembuhan. Setiap manusia pernah hidup sehat namun juga pernah sakit. Ketika badan sakit berbagai upaya dilakukan agar dapat segera sembuh. Seperti ke rumah sakit, tukang urut, bahkan tak jarang yang datang ke paranormal. Tujuannya satu yakni kesembuhan.
Pada acara IMEC (Indonesia Mazda E2000 Comunity) Festifal yang digelar di wahana wisata edukasi Agro Karang Penginyongan desa Karangtengah kecamatan Cilongok Banyumas Sabtu dan Minggu 2-3 Juni 2022. Kesempatan tersebut dihadiri comunitas Mazda dari berbagai pelosok tanah air. Salah satunya seorang therapist kondang dari Wonosobo.
Adalah Indro Utomo, pria 47 tahun yang tinggal di desa Jaraksari RT14 RW 1 Wonosobo Jawa Tengah. Di sela acara, ia sempat berbincang dengan selarasindo.com.
Ia menuturkan, sebelum menekuni sebagai therapist ia menimba ilmu di Thailand selama 3, 5 tahun. Kemudian tahun 2003 mulai merintis kariernya sebagai therapist di berbagai kota di tanah air antara lain di Jakarta, Lombok, Mataram. Saat ini membuka Klinik Terapi Pijat Totok Saraf & Bio Elektrik Power di Jalan Siantap No 20 Jaraksari, Wonosobo dengan no WA : 0813 28455100.
Totalitasnya dalam menggeluti profesinya ini banyak pasien yang berkunjung ke kliniknya. Namun demi totalitas dalam membantu kesembuhan pasien, setiap hari jumlah nya dibatasi. Diantaranya, untuk pasien struk setiap hari hanya melayani 5 pasien, Untuk struk 2 dan syaraf kejepit 6 pasien. Namun untuk pasien biasa ia biasa menerima sebanyak 12 pasien.
“Untuk saat ini boxing 10 hari sebelumnya. ” ujar ayah 3 anak yang hoby mancing ini. Ketika ditanyakan berapa biayanya, untuk therapy biasa seikhlasnya. Namun untuk Totok Syaraf Kejantanan Rp 200.000,- untuk cool body Rp 300.000,- dan struk Rp 300.000,- ” ujar Indro lagi seraya mengatakan untuk Syarat Kejantanan dan Cool Body membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam.
Tentang besaran tarif ia akan menyesusaikan dimana ia melayani pasien. Karena ketika melayani pasien di hotel tentu beda dengan di klinik saya, ” jelasnya. (Saring Hartoyo)