Selarasindo.com–Lewat Seminar Pendidikan, Naresy International Education Consultant (NIEC Indonesia) mengadakan seminar pendidikan bertajuk Education Revolution After Covid-19 Pandemic pada tanggal 10 Agustus 2022 di Medan.
Acara yang berlangsung di hotel Grand Mercure Maha Cipta Medan Angkasa ini, sekaligus sebagai soft opening NIEC Indonesia. Setelah 12 tahun mengepakkan sayap di dunia pendidikan, akhirnya NIEC Indonesia menginjakkan kaki di kota yang dijuluki “Paris van Sumatera” ini.
“Senang sekali akhirnya kita bisa ada di Medan. We are very excited to see the
potential here in Medan. Apalagi anak-anaknya sangat bersemangat untuk
melanjutkan pendidikan ke luar negeri” ungkap Arnantyo Naresyworo, Founder dan
CEO dari NIEC Indonesia.
Selain dihadiri oleh perwakilan dari sekolah-sekolah di Medan seperti kepala
sekolah, guru, dan siswa, seminar pendidikan ini juga dihadiri oleh perwakilan Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Utara serta perwakilan dari Government of Western
Australia yang turut mendukung berjalannya acara.
Tujuan dari acara ini selain untuk memperkenalkan NIEC Indonesia di kota
Medan, juga ingin membagikan informasi seputar kondisi pendidikan pasca pandemi
dimana saat ini sekolah-sekolah berfokus pada pendidikan yang seimbang dalam teori
dan praktik. Sehingga siswa-siswa sudah siap menghadapi dunia kerja.
Arnantyo Naresyworo menyampaikan bahwa saat ini pendidikan bukan lagi menjadi problem solver tapi menjadi problem finder, generasi muda harus bisa menemukan masalah yang belum terlihat dan dari situ bisa ditemukan peluang-peluang baru yang sifatnya sustainable and innovative.
Sandy Yudhistira, selaku Business Development Manager, Education &
Training dari Government of Western Australia turut memberikan pandangan terhadap pendidikan setelah Covid-19.
“Kami selaku Government of Western Australia sangat mendukung Indonesia untuk selalu belajar dan bertumbuh. Kami juga mensupport adanya kerja sama dengan
Indonesia terutama di bidang pendidikan, kalau kata Pak Jokowi Recover Together,
Recover Stronger.” papar Sandy.
Statement ini turut didukung oleh SCSA (School Curriculum and Standards
Authority) dari Australia yang pada kesempatan ini juga memperkenalkan proses
bagaimana kurikulum pendidikan Australia dibentuk, sehingga menciptakan anakanak Australia yang kritis, kreatif, dan siap untuk industri terutama setelah Covid-19.
SCSA sangat terbuka untuk berbagi, mendorong, dan mendukung sekolah-sekolah diIndonesia khususnya di Medan dan Bali yang ingin mendapatkan lisensi dari SCSA
untuk membawakan kurikulum Western Australia di Indonesia.
Suasana seminar sangat hangat, kondusif, dan seluruh peserta juga aktif
dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis yang memperlihatkan rasa
penasaran serta keingintahuan yang tinggi. Banyak pihak yang mengatakan bahwa
seharusnya durasi acara bisa digelar lebih lama lagi karena dirasa sangat bermanfaat
untuk bisa membakar semangat anak-anak muda di Medan untuk bisa melangkahkan
kaki ke luar negeri.
“Saat ini sudah ada staff representative NIEC Indonesia di Medan yang siap
membantu proses konsultasi dan persiapan keberangkatan untuk study abroad dan
NIEC berharap akan segera ada kantor fisik yang bisa dikunjungi” ujar Arnantyo Naresyworo. (Saring Hartoyo)