Selarasindo. com–SMP Negeri 1 Nusawungu yang beralamat di jalan Sukarelawan desa Danasri kecamatan Nusawungu kabupaten Cilacap Jawa Tengah, sempat menjadi perhatian masyarakat luas.
SMP N 1 Nusawungu dalam hal pelayanan publik, berhasil masuk ke link kementrian dalam negeri karena berdasarkan seleksi dari bagian ketatalaksanaan kabupaten Cilacap berhasil meraih nilai kematangan di atas 100.
Lifeskill.
Adapun pelayanan publik yang diberikan kepada peserta didik adalah kegiatan berbasis life skill atau kecakapan yang merupakan salah satu bentuk inovasi dalam memberikan pelayanan maksimal terhadap peserta didik.
Kepala SMP Negeri 1 Nusawungu, Suharsono SPd. M. Pd ketika ditemui di ruang kerjanya Senin 15/8/22 menuturkan, pembekalan lifeskill bagi siswanya sudah dilaksanakan sejak tahun 2019.
“Usaha-usaha ini telah kami lakukan sejak 2019 lalu hingga sekarang. ” ujar Suharsono.
Adapun jenis pelayanan inovasi ketrampilan meliputi : Kerajinan tangan (hasta karya), Pembuatan kue basah dan kue kering, Pembuatan hantaran, serta berbagai macam buket, dan Batik.
Respon positip.
Dari pembekalan lifeskill kepada siswa, sekolah mendapat banyak respon positif baik dari wali murid maupun masyarakat. Namun demikian, sekolah terus melakukan evaluasi tiada henti dan selalu update demi perkembangan yang lebih baik lagi.
Adapun peserta bimbingan lifeskill adalah siswa siswi kelas 7,8 dan kelas 9. Sedangkan waktu bimbingan dilakukan setelah pembelajaran berlangsung (kegiatan ekstrakurikuler), atau menyesuaikan dengan peserta didik di sekolah.
Adapun pembimbingnya berasal dari pelaku dunia usaha dan dunia industri melalui MoU dengan sekolah. Bimbingan lifeskill dilakukan beberapa kali bersama pemilik DUDI kemudian dilanjutkan dengan belajar secara berkelompok.
Dari hasil bimbingan tersebut siswa kemudian mempraktikkannya baik secara berkelompok maupun individu. Bimbingan yang melibatkan tenaga profesional, siswa dapat menanyakan hal hal yang kurang jelas yang berkaitan dengan hasil karyanya kepada guru pembimbing baik secara langsung di sekolah maupun secara daring.
Pembimbingan dimulai dari perencanaan, pengenalan tentang dunia usaha dan dunia industri dengan berbagai macam produk yang dapat dibuat dan dipraktikan di rumah, sampai dengan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Hasil yang diperoleh dari pembimbingan ini adalah siswa memiliki ketrampilan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan hasil karya maupun produknya memiliki nilai jual bagi masyarakat luas.
Selain itu, dari hasil bimbingan yang dipraktekan oleh siswa, SMPN 1 Nusawungu mengadakan berbagai event diantaranya hasil karya siswa dijadikan sebagai hadiah baik untuk teman atau bapak ibu guru yang berulang tahun.
Selain itu, dari hasil bimbingan tersebut, siswa juga bisa membantu masyarakat dalam pembuatan hantaran untuk pernikahan, membuat makanan ringan untuk kebutuhan keluarga, maupun memasarkan produknya di lingkungan sekitar baik melalui market place online maupun luring.
“Semua siswa diperbolehkan mengikuti kegiatan bimbingan. Selama pelaksanaan bimbingan, kegiatan ini didokumentasikan dalam bentuk video, foto dan di-upload ke sosmed maupun akun media sekolah. Produk hasil karya siswa juga bisa di pesan di market place baik secara online maupun offline dengan menghubungi admin yang berkaitan dengan produk tersebut. ” ujar Suharsono lagi.
Kegiatan pembimbingan lifeskill ini berlangsung secara berkelanjutan dan mengikuti perkembangan jaman. Sehingga, produk yang dihasilkan pun beraneka ragam dan mengikuti kebutuhan pasar yang ada baik di sekitar lingkungan sekolah hingga yang berskala nasional. (Saring Hartoyo)