Selarasindo.com–Hash House Harriers (HHH), adalah perkumpulan pecinta olahraga lintas alam, yg harus menelusuri track yg telah ditaburi kertas sebagai penunjuk jalan. Dan terkadang harus melintasi bukit, kebun, sungai dan bahkan hutan. Semua track ini ditempuh dengan berjalan, berlari, merangkak bahkan berguling karena licin.
Hash adalah jenis olahraga yang terus menggeliat di tanah air. Terus berkembang dan bertambah dengan membentuk kelompok Hash tersendiri, yang bisa terdiri sekitar 30an orang atau lebih.
Hash House Harriers (HHH) kabupaten Banyumas yang dipimpin oleh Adri Mustika (58), Minggu 11/9/22 mengadakan acara rutin yang diselenggarakan pada setiap hari Minggu yakni joging track atau telusur alam di sekitar Banyumas, diantaranya di Baturaden. Dan kali ini telusur alam di Bukit Manggalayang, Agro Karang Penginyongan,
Dikatakan oleh Adri Mustika bahwa HHH Banyumas berdiri pada tanggal 11 Nopember 2007 dan kini memasuki usia yang ke 15 tahun dengan anggota sebanyak 134 orang dari berbagai latar belakang baik profesi, suku, ras maupun agama. Mereka selain dari kabupaten Banyumas anggotanya juga ada yang dari Cilacap dan Purbalingga.
Bakti sosial.
Adapun kegiatannya antara lain telusur alam atau trackjng, bersepeda dan ada juga kegiatan seni yakni pentas tari maupun dansa yang tampil dalam acara hajatan ataupun kalauada anggota yang berulang tahun.
” Karena favorit mereka adalah di daerah yang berhawa sejuk seperti di sini, ” ujar Adri.
Kegiatan selain telusur alam dan bersepeda, komunitas (HHH) Banyumas juga adakan kegiatan bakti soksial (Baksos). Pada saat hari lebaran maupun hari besar umat lain dengan memberikan bantuan terutama pada panti asuhan, asrama anak yatim dan bantuan untuk tempat tempat ibadah.
Pada Minggu pagi 11/9/22, Adri Mustika dan rombongan juga telusur alam di Agro Karang Penginyongan dan singgah di Umah Sastra Ahmad Tohari.
” Ini kegiatan rutin setiap Minggu pagi hanya beda beda tempat. Dan saat ini jatahnya ke Agro Karang Penginyongan, ” ujar Adri Mustika pebinisnis yang bergerak di bidang pengembang di luar Jawa ini. Rombongan selain istirahat juga sekaligus menikmati makanan khas Banyumasan yakni pecel dan mendoan. ( Saring Hartoyo)