Selasa, November 26
Shadow

HILMAR FARID Ph.D BERHARAP, PERAYAAN HARI WAYANG TAHUN DEPAN ADA PERTUNJUKKAN WAYANG DI GELANGGANG REMAJA.

Hilmar Farid Ph.D, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) saat membuka Pekan Wayang di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Selasa 8/11/22. (Ist)

Selarasindo.com–Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid, Ph.D., berharap perayaan Hari Wayang tahun depan tidak sekedar seremonial, tapi ada aksi nyata untuk pengenalan serta pengembangan ke generasi milenial.

“Kami berharap tahun depan dalam merayakan hari wayang tidak sekedar seremonial tapi ada pagelaran wayang di gelanggang remaja, kami upayakan tempatnya. Nah, para seniman wayang yang eksekusi.” ujar Hilmar Farid dalam kata sambutan sebelum membuka pekan Wayang di gedung keutamaan Pewayangan di Taman Mini Indonesia Indah Selasa (8/11/2022)

Dengan banyaknya pertunjukan wayang di gelanggang Hilmar Farid berharap generasi milenial yang selama ini kerasukan games bisa melirik kesenian wayang.

“Pertunjukan wayang mesti mengikuti perkembangan jaman dan selera generasi milenial. Biar anak-anak remaja dan ABG mau melirik wayang,” ujar Hilmar Farid

Sementara Ketua Umum
Ketua Umum SENA WANGI (Sektariat Nasional Pewayangan Indonesia), Drs. Suparmin Sunjoyo,
menegaskan kalau wayang mengandung kadar kemanusiaan yang falah memperlihatkan kenyataan dalam kelas sosial ada orang baik dan buruk.Wayang bernapaskan keluasaan pandangan yang mengedepankan dialog dalam perbedaan. Bernapaskan toleransi terhadap pluralitas untuk menerima komunitas lain.

“Wayang itu bukan Jawa sentris, tetapi Indonesia sentris. Karena ada Wayang Golek, Wayang Bali, Wayang Sasak, Wayang Banjar, Wayang Si Gale-Gale, Wayang Potehi, Wayang Orang, Wayang Revolusi dan lain-lain termasuk wayang kontemporer. Jadi Wayang lebih menyatukan rakyat dan bangsa Indonesia,” tegas Suparmin Sunjoyo.

Hadir di acara ini Ketua Umum KSBN (Komite Seni Budaya Nusantara), Mayor Jenderal TNI (Purn.) Drs. Hendardji Soepandji, S.H., Dr. Sri Teddy Rusdy, SH. M.Hum, jajaran pengurus serta peserta Kongres Ke-10 SENA WANGI, para seniman, budayawan, penggiat wayang, tokoh masyarakat, dan penggemar seni wayang lainnya.

Kegiatan Pekan Wayang Indonesia berlangsung selama tiga hari; Senin s/d Rabu, 7 – 9 November 2022. Ditandai dengan acara Kongres Ke-10 SENA WANGI Tahun 2022, Hari Wayang Nasional Ke-4 Tahun 2022, tanggal 7 – 9 November 2022. Dilanjutkan acara Living Intongible Culturol Heritage Forum For Wayong Puppet Theoter In Indonesia Ke-2, tanggal 10 – 11 November 2022.

Kegiatan Pekan Wayang Indonesia disemarakkan dengan berbagai kegiatan seni, antara lain; Pergelaran Wayang Kulit Purwa, Pergelaran Wayang Revolusi, Pergelaran Drama Wayang Swargaloka, Fragmen Wayang Orang Bharata, Talkshow, Seminar Wayang, Pameran dan Bazzar UMKM Wayang.

Digelar juga pameran Lukisan Wayang dan Lukisan Wayang Daun. Workshop Lukis Wayang Daun dan Tata Sungging Wayang, serta Pemecahan Rekor Muri Lukis Wayang Daun Tercepat.

Digelar juga talkshow dengan tema “Tanggungjawab Sosial dan Peran Pemangku Kepentingan dalam Pemajuan Wayang Indonesia.” Menampilkan narasumber, antara lain; Hilmar Farid Ph.D (Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek), Tulus Susanto (Direktur Independen PT. Ciputra Development Tbk), dan Hera F. Haryn (Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA).

Di saat yang sama Kepala Bidang Humas SENA WANGI, Eny Sulistyowati SPd, SE, MM., menjelaskan bahwa kegiatan Pekan Wayang Indonesia adalah rentetan perjuangan mewujudkan cita-cita besar Indonesia sebagai Rumah wayang Dunia.Penghargaan UNESCO mengisyaratkan kewajiban untuk melestarikan, mengembangkan serta memajukan wayang. Wayang Indonesia telah diproklamasikan sebagai a Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity,” ujarnya.

Oleh karena itu gagasan ‘Rumah Wayang Dunia’ terus digerakkan sebagai sumbangsih membangun budaya bangsa Indonesia yang diapresiasi dunia.

“Wayang Indonesia memiliki posisi terhormat di dunia internasional. Kita terus perkuat potensi maupun kekuatan seni dan budaya Indonesia khususnya wayang, agar fondasi Indonesia sebagai Rumah Wayang Dunia semakin kokoh,” harap Eny Sulistyowati. (Buyil/sh).

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.