Selarasindo.com– Desa Kasegeran adalah salah satu desa di Kecamatan Cilongok kabupaten Banyumas Jawa Tengah yang pada Sabtu 10 Desember 2022 lalu jadi pusat perhatian masyarakat khususnya penggemar wayang kulit.
Maklum saat itu Desa Kasegeran Tengah punya hajat besar yakni Tasyakuran atas dibangunnya Bale Desa sebagai kantor pelayanan masyarakat. Untuk memeriahkan acara tasyakuran sekaligus melestarikan budaya lokal, Saifuddin SH, Kades Kasegeran menjalin kerjasama dengan Unindra PGRI Jakarta dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat dan TVRI Jawa Tengah dan TVRI Jakarta untuk menyiarkan secara langsung (life). Pentas wayang kulit siang dan malam oleh 2 dalang milenial yakni Herjuno Prama Reza Fadlansyah dan Ganesworo Rafi Ramadhan dari Jakarta.
Air Minum dan Peternak kambing.
Di sela acara, Warsito Kadus 1 Desa Kasegeran sempat berbincang dengan selarasindo.com. Pria yang biasa disapa dengan sebutan Pak Goto ini selain sebagai Kadus, ia juga mendapat amanah sebagai Ketua Kelompok Tani Sri Handayani dan juga Ketua Kapespam (Kelompok Pengelola Sarana dan Prasarana Air Minum dan Sanitasi) Lestari Desa Kasegeran.
Desa Kasegeran terdapat 3 Kapespam takni Kapespam Tirta Lestari 1, Kapespam Tirta Lestari 2 dan Kapespam Tirta Lestari 3.
Kapespam Tirta Lestari 1 Meliputi wilayah RW 2 yang anggotanya sekitar 355 KK Kapespam Tirta Lestari 2 meliputi wilayah Kadus 3 yang membawahi 70 SR (Sambungan Rumah) sedangkan Kapespam Tirta Lestari 3 meliputi wilayah RW 3 yang membawahi sekitar 85 SR.
Tahun 2022 Desa Kasegeran juga mendapat bantuan dalam program Pamsimas sekitar 100 RS. Sehingga secara keseluruhan sambungan rumah di Desa Kasegeran untuk memenuhi kebuhutuhan sebanyak 1500 KK.
Kapespam dikelola secara mandiri oleh Kelompok Pengelola Sarana dan Prasarana dengan orientasi sosial.
” Sebelumnya kebutuhan air, desa kami dibantu dari luar. Namun sejak tahun 2020 dengan adanya Pamsimas berkelanjutan, Desa Kasegeran di bidang air minum sudah mandiri. ” ujar Warsito.
Bahkan apabila ada desa lain yang kekurangan air Desa Kasegeran yang memiliki 5 sumur bor, siap untuk membantunya.
Desa Kasegeran terdiri dari 4 RW, 34 RT. Untuk Kadus 1 terdiri dari 2 RW yakni RW I dan RW 2, Kadus 2 terdiri dari satu RW yakni RW 3, dan Kadus 3 satu RW yaknj RW 4. Penduduknya mayoritas petani dan penderes.
Namun jumlah penderes di desa Kasegeran dari tahun ke tahun menurun. Pada tahun 2004 menurut pendataan ada diatas 400 penderes. Namun pada di tahun 2021 menurun menjadi sekitar 121 penderes. Ada petani penggarap lahan hutan (LMDH), penggarap sawah, penderes dan buruh.
Warsito mendapat amanah jadi Kadus sejak tahun 2004. Sebelumnya ia mengajar di MIM Kasegeran 2, kemudian merantau ke Jakarta terus pulang kampung mengabdi di masyarakat sebagai pamong desa atau bau.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat, desa Kaderesan tahun 2022 ini menyisihkan anggaran 20 persen Dana Desa digunakan untuk usaha peternakan kambing. Kandang kambing dibangun di lahan belakang kantor Bale Desa Kasegeran yang cukup luas.
Di lahan ini juga ditanami rumput yang tinggi proteinnya sebagai Pakan Hijau Ternak (PHT). Peternakan kambing desa Kasegeran ini dikelola oleh kelompok ternak Jawa Mukti yang dipimpin oleh Jasikun dengan anggota 10 peternak dan kini mengelola 47 ekor kambing Jawara atau Jawa Randu.
Anggota Peternak Jawa Mukti dijadwal secara bergantian untuk memberi pakan, merawat, membersihkan kandang dan mengumpulkan kotorannya sebagai pupuk kandang yang banyak dibutuhkan petani. (Saring Hartoyo).