Selarasindo com– Sabtu malam Minggu 24 Desember 2022 Desa Banyumudal kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen Jawa Tengah punya hajat besar yakni peresmian Kawasan Biogas Terpadu.
Pembangunan Kawasan Biogas Terpadu ini merupakan program Tri Darma Perguruan Tinggi Unindra PGRI Jakarta. Kali ini yang menjadi skala prioritas adalah pendampingan dan pembangunan Desa Banyumudal kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen Jawa Tengah yang juga tempat kelahiran Prof. H. Sumaryoto Rektor Unindra.
Hadir dalam acara peresmian yang digelar di Pendopo Banyumudal antara lain Pemda Kebumen, Muspika, Camat Buayan, Kepala Stasiun TVRI Jawa Tengah, Dewan Pengawas TVRI, para Kepala Desa Kecamatan Buayan, Karang Taruna dan tamu undangan lainnya.
Dan yang membanggakan lagi dalang kondang Ki H Anom Suroto dari Solo meski sudah sepuh namun tetap berkenan hadir untuk menyaksikan pentas wayang kulit dalang milenial dari Jakarta yakni Ki Herjuno Prama Reza Fadlansyah dan sang adik Ganesworo Rafi Ramadhan yang keduanya cucu Prof. H Sumaryoto.
Saat menyampaikan kata sambutannyan Retor Unindra PGRI Jakarta Prof H. Sumaryoto mengucapkan banyak Terima kasih atas kehadirannya tamu undangan.
“Ini sebuah kehormatan bagi Unindra PGRI Jakarta dan Masyarakat Desa Banyumudal yang malam ini punya hajat, yakni peresmian Wahana Biogas Terpadu, ” ujar Prof Sumaryoto.
Tentang program Unindra bekerjasama dengan Desa Banyumudal dalam pembangunan Kawasan Biogas Terpadu ini sebelumnya sudah tayangkan oleh Bapak Mashudi Alamsyah MPd Ketua Bidang Studi Biologi Unindra. Saya hanya ingin menambahkan saja bahwa proyek biogas ini multifungsi. Di satu sisi Kawasan Biogas Terpadu akan menghasilkan gas dan pupuk cair maupun padat. Selain itu pembangunan Kawasan Biogas Terpadu ini juga dalam rangka pengendalian limbah yang selama ini menimbulkan kotoran lingkungan.” ungkapnya.
Limbah sampah.
Dengan adanya Kawasan Biogas Terpadu ini adalah akan mengolah limbah agar bermanfaat. Unindra juga tengah merencanakan pembuatan biogas dari limbah sampah. Sudah direncanakan di masing masing rumah di desa Banyumudal akan disiapkan bak sampah. Dari hasil sampah yang dikumpulkan itu akan dijadikan bahan baku biogas.” ujar Pro Sumaryoto.
Dari limbah kotoran sapi ditambah lagi kotoran ternak kambing dan ayam ini menjadi suatu percobaan terpadu yang pertamakali di Indonesia.
Karena setelah dari Desa Banyumudal ini Unindra juga sudah menyusun masterplant untuk Kecamatan Buayan. Setelah desa Banyumudal, kecamatan Buayan menjadi prioritas, berikutnya adalah Kabupaten Kebumen.
” Pada tahun 2019 kami diundang oleh Bapak Bupati agar kami ikut mengembangkan Kabupaten Kebumen.”ujar nya lagi.
Sebagai putra daerah asli Banyumudal dari kalangan akademisi Prof. H. Sumaryoto sudah membantu Kabupaten Kebumen berupa Masterplant Geopark Karangsambung-Karangbolong yang sekarang sebagai Geopark Nasional yang sedang menuju ke tingkat internasional atau Geopark UNESCO. Oleh karenanya tak mengherankan jika Kebumen kini sudah dikenal ditingkat internasional.
Oleh karenanya Unindra akan terus membantu kerjasama dengan Pemda Kebumen melalui program-program memajukan masyarakat. Salah satunya pengembangan Geopark nasional termasuk konsep konsep seperti desa wisata dan Kecamatan Buayan yang akan lebih dulu mendapat prioritas dari kerjasama dengan Unindra. Acara peresmian wahana Biogas Terpadu juga ditampilkan pentas wayang kulit dalang milenial yakni Herjuno Prama Reza Fadlansyah dan sang adik yakni Ganesworo Rafi Ramadhan yang keduanya cucu Prof Sumaryoto.
Pembangunan Wahana Biogas Terpadu ini pembangunannya total dari Unindra sehingga desa Banyumudal tidak mengeluarkan dana apapun.
“Unindra terus berupaya membantu khususnya kabupaten Kebumen, namun secara bertahap. Dimulai dari desa Banyumudal, Kecamatan Buayan dan untuk Kecamatan yang lainnya menyusul. ” ujar Prof. H. Sumaryoto seraya menutup sambutannya. ( Saring Hartoyo).