Selasa, November 26
Shadow

DESA KROYA ADAKAN PENYULUHAN PENANGGULANGAN BENCANA.

Penyuluhan Penanggulangan Bencana di Bale Desa Kroya, Jumat 30/12/22. (SH).

Selarasindo.com– Ada pepatah sedia payung sebelum hujan. Demikian pula antisipasi sebelum terjadinya bencana baik gempa bumi, banjir maupun Tsunami yang tengah melanda berbagai negara termasuk Indonesia. 

Untuk antisipasi berbagai bencana tersebut, desa Kroya kecamatan Kroya kabupaten Cilacap Jawa Tengah , Jumat 30/12/22 mengadakan Penyuluhan Penanggulangan Bencana. Bertempat di Pendapa Bale Desa Kroya dihadiri ketua RT, RW, PKK Karang taruna Lembaga Desa, Linmas dan lainnya.
Penyuluhan disampaikan oleh Sugiaro SH selaku UPT BPBD Kroya, didamping Muspika yakni dari kecamatan, Kepolisian dan Koramil.

Sugiarto SH dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa penanggulangan bencana khususnya di wilayah Distrik Kroya ada 10 personil dibantu oleh relawan yang jumlahnya cukup banyak.

Peserta Penyuluhan Penanggulangan Bencana dari BPBD UPT Kroya, di Bale Desa Kroya Jumat 30/12/22.(SH).

Untuk bencana alam di wilayah kecamatan Kroya adalah banjir yang menimpa desa Mujur Mujur, Lor, Kedawung, Sikampuh dan Gentasari. Sedang desa lainnya adalah adalah limpahan dari desa tersebut.

Untuk itu ia mohon kepada masyarakat khususnya di daerah perkotaan seperti Kroya, masyarakatnya untuk rajin membuang sampah pada tempatnya agar tidak menjadi penyumbat saluran air yang berakibat banjir.

Adapun bencana umum, yakni adanya lempeng bumi bergerak yang bisa berdampak pada gempa bumi. Untuk itu sebelum bencana terjadi perlu adanya penyuluhan kepada masyarakat seperti yang dilakukan pada malam hari ini.

Untuk antisipasi bencana menurut Sugiarto, pertama adalah bangunan rumah yang tinggal di lokasi bencana yakni kontruksinya dibuat agar tidak mudah goyah. Kedua pintu rumah. Apabila ada gempa, penghuni bisa dengan mudah keluar rumah untuk mencari keamanan.

” Kebanyakan rumah itu pintunya dibuka ke dalam sehingga ketika terjadi gempa pintu itu sulit dibuka. Untuk itu pintu rumah dibuat dibuka ke luar, ” ujar Sugiarto lagi.

Berlindung dibawah meja. 

Selanjutnya ketika di dalam rumah terjadi gempa, yang utama kepala usahakan berlindung di bawah meja. Karena meja memiliki kekuatan yang sangat besar sekali untuk melindungi kepala, ujar Sugiarto lagi.

Dan pada saat kepala di bawah meja jangan lupa tetap memegang kaki meja dan kepala ditutup dengan bantal kain atau lainnya untuk berlindung agar tidak kebentur. Begitu gempa reda, baru keluar rumah atau ke halaman.

Tsunami.

Gempa Bumi juga bisa berdampak pada bencana Tsunami dan pernah terjadi di pantai Selatan Jawa tahun 2006 lalu. Apabila terjadi Tsunami masyarakat jangan menunggu sirine. Saat itu juga harus mengungsi.

” Sebab kalau menunggu sirine waktunya 7 menit dari peristiwa baru terdeteksi dan diinformasikan kepada BMKG di masing masing wilayah, ” ujar Sugiarto berharap.

Adapun Peta dari BMKG untuk wilayah Cilacap yang rawan gempa atau Tsunami mulai dari Teluk Penyu hingga Jetis yang di area ini terdapat dua sungai yakni Serayu dan Sungai Bodo.

Apabila terjadi gempa atau stunami, Sugiarto berpesan bagi yang mau mengungsi jangan menggunakan sepeda motor atau mobil, tapi lari atau jalan kaki.

“Sebab kalau dalam situasi bencana seperti itu di jalan akan terjadi kemacetan.” ujarnya lagi. (Saring Hartoyo).

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.