Selarasindo.com– Paguyuban Kepala Desa Kecamatan Kroya kabupaten Cilacap Jawa Tengah, Jumat 6 Januari 2023 di lapangan Tugu menggelar acara Doa Bersama dan Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk oleh ki Dalang Eko Suwaryo dari Buayan Kebumen.
Wakili BJ Bupati Cilacap.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kabag Kesra M. Najib S.Sos M. Si, Camat Kroya dan jajarannya, para Kepala Desa dan Sekretaris Desa se kecamatan Kroya, tamu undangan dan penggemar wayang kulit dari kecamatan Kroya dan sekitarnya.
Bagi masyarakat Kecamatan Kroya, nama M.Najib S. Sos, M.Si. bukan asing lagi. Selain putra daerah Kroya juga pernah menjabat sebagai Camat Kroya.
Dalam kesempatan tersebut M Najib menyampaikan bahwa PJ. Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar mohon maaf tidak bisa menghadiri acara Doa Bersama dan Tasyakuran Pentas wayang kulit di Alun Tugu Kroya pada Jumat 6 Januari 2022 ini.
” Selamat tahun baru dan mari songsong dengan penuh optimisme untuk mewujudkan kabupaten Cilacap yang semakin bercahaya.”ujar M Najib membacakan sambutan PJ Bupati.
Malam hari ini lanjutnya, kita patut bergembira dan bersyukur karena telah berhasil melewati tahun 2022 dengan selamat. Untuk itulah sebagai ungkapan syukur kehadirat Allah SWT makam hari ini Paguyuban Kepala Desa dan pemerintah kecamatan Kroya melaksanakan kegiatan doa bersama dan Pagelaran Wayang Kulit.
Melalui do’a bersama ini semoga di tahun 2023 dan tahun tahun selanjutnya seluruh warga kabupaten Cilacap khususnya dan Bangsa Indonesia pada umumnya senantiasa dalam Lindungan Allah SWT. Dijauhkan dari berbagai ujian dan musibah dan berbagai kemudahan dan limpahan sehingga kehidupan kita senantiasa dalam ketenteraman kedamaian dan kesejahteraan.
Seperti kita ketahui bersama bahwa wayang kulit adalah kesenian yang merupakan wahana pendidikan yang amat tinggi nilainya karena didalamnya mengandung falsafah hidup yang luhur mengajarkan tentang ketataprajaan, religius dan keprajuritan.
Dan yang tidak kalah penting dalam cerita sayang memberikan pelajaran bahwa yang benar akan mengalahkan yang salah. Oleh karena itu amat tepat bahwa sayang bukan sekedar tontonan namun tuntunan.
Untuk itu melalui kegiatan malam hari ini akan dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya kesenian wayang kulit sehingga kesenian ini tidak punah oleh perkembangan jaman.
Dengan perkembangan teknologi saat ini dimana budaya asing cukup jelas bisa berpengaruh terhadap pergeseran nilai moral di tengah masyarakat namun juga dapat mengancam eksistensi kesenian tradisional termasuk kesenian pewayangan.
Oleh karenanya upaya pelestarian agar masyarakat mencintai budaya sendiri merupakan langkah yang harus diprioritaskan.
“Oleh karena itu saya ucapkan Terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada Paguyuban Kepala Desa dan Pemerintah Kecamatan Kroya yang malam hari ini mengadakan pagelaran wayang kulit. Dengan harapan acara berjalan lancar dan sukses.
Nampak masyarakat sangat antusias berkunjung ke Alun Alun Tugu untuk meluapkan rasa rindunya pada pentas wayang kulit. Bukan hanya sebatas orang tua, namun remaja dan anak anak pun banyak yang diajak untuk mengenal seni aduluhung warisan nenek moyang yang sudah diakui dunia yang harus kita lestarikan agar jangan sampai punah lantaran tergerus oleh perkembangan jaman. Saring Hartoyo)