Selasa, November 26
Shadow

GUS SYAIFUDDIN ME, : “PENDIDIKAN SANGAT PENTING BAGI GENERASI PENERUS BANGSA”.

Gus Syaifuddin ME. (ist)

Selarasindo.com–Pemerintah menetapkan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional melalui Keppres No 316 Tahun 1959. Hari ini disebut penting sebagai wujud kepedulian pemerintah akan pentingnya pendidikan di Indonesia.

Di balik itu, penetapan Hari Pendidikan Nasional juga dilatarbelakangi oleh sosok yang memiliki jasa luar biasa di dunia pendidikan di Tanah Air, yaitu Ki Hadjar Dewantara.

Adanya momentum ini secara tidak langsung mengajar kita bahwa esensi pendidikan itu tidak akan lepas dari yang namanya sejarah. Sejarah sebagai penggerak yang dapat mengantarkan kita untuk menuju saat ini, serta sebagai bentuk keberlanjutan untuk melihat masa depan dikemudian hari.

Momentum Hari Pendidikan Nasional ini Syaifuddin,ME atau yang kerapkali disapa Gus Syaifuddin, sebagai sosok santri yang memberanikan diri hijrah dari Kabupaten Malang pada era 90an untuk Melanjutkan pendidikannya ke Jakarta untuk masuk di Universitas Indonesia. Baginya, Ini suatu bukti pentingnya pendidikan yang mengantarkan diri menjadi pengusaha

Saat dihubungi awak media. Selasa (02/05/2023) Ia menuturkan,

“Pendidikan itu sangat luas sekali, setiap pemuda pemudi punya hak untuk konsen pada bidang apapun. Tapi yang paling penting adalah kita semua harus punya kepekaan untuk kemajuan bangsa ini. Ya , salah satunya dapat kita wujudkan melalui karya dan kerja nyata yang sesuai dengan bidang kita”tegas Syaifuddin.

Belajar tidak mengenal tempat. ya betul dimanapun kita berada bisa menjadi tempat kita untuk menambah ilmu dan tau kan yang namanya ilmu bukan dalam bentuk ilmu alam atau ilmu eksak yang selalu dipelajari di sekolah pada umumnya, point yang terpenting untuk mendapatkan pembelajaran dimanapun kita salah satunya adalah pengalaman dan pengetahuan umum kita untuk hidup menjadi lebih baik, bukannnya saya meremehkan pendidikan formal ya tapi yang saya alami sekarang ini apa yang kita dapatkan dari pendidikan formal hanya berguna pada saat jam kerja kita, kalau jam kerja kiita sudah berlalu ya pendidikan formal yang kiita sudah dapat ya tidak berlaku lagi secara umumnya. Dan selebihnya pengetahuan secara umum yang kita dapatkan. Intinya, dimanapun kita berada di situlah seharusnya kita belajar.

Belajar tidak mengenal waktu dan batasan usia. Banyak para orang tua yang menuntuk anak-anaknya untuk belajar dan belajar tapi bagaimana dengan para orang tuanya yang sudah mendapatkan pendidikan formal dan pengalaman yang lebih dari anaknya, apakah sudah cukup ? ada istilah belajar sepanjang hayat, sampai menutup mata kita itulah saatnya kita berhenti untuk belajar. (DJo/SH).

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.