Selarasindo.com– Merawat jenazah merupakan fardhu kifayah bagi umat muslim. Dengan hukum ini, sekiranya ada orang muslim meninggal dan sudah ada yang merawat jenazahnya, maka gugurlah kewajiban umat muslim yang lain.
Umumnya, merawat jenazah hanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah terbiasa. Ada banyak faktor yang mempengaruhi orang-orang untuk tidak terlibat mengurus jenazah, di antaranya karena kurang tahu caranya, takut atau memiliki trauma terhadap fenomena kematian.
Majelis Taklim Se-Jakarta Barat gelar pelatihan penyelenggaraan jenazah (tajhiz al-mayyit) di Pondok Pesantren Al Washilah , Sabtu, (12/8/2023). Peserta pelatihan ini diikuti oleh ratusan majelis taklim di wilayah Jakarta Barat.
Suaebah Alamiyah,S.Pd yang kerap kali di sapa Ning Ebah menegaskan pelatihan ini dirasa penting karena di masa sekarang ini banyak masyarakat yang tidak mengetahui bagaimana cara mengurusi jenazah orang yang sudah meninggal.”ujarnya.
Pada Kegiatan Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah ini,
menurut Gus Syaifuddin yang hadir “Pengurusan jenazah ini menjadi salah satu even penting bagi penambahan informasi untuk kalangan majelis taklim.”
Setelah kegiatan di pondok pesantren Al Washilah di lanjutkan dengan Pondok Pesantren Assa’dah Jakarta Selatan dengan Muslimat DKI yang dihadiri oleh Ketua Muslimat DKI Ibu Hj Hasbiyah Wahab.
Hadir pula Menteri Ketenagakerjaan RI, Ibu Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si dalam kegiatan sosialisi ketenagakerjaan dan perluasan kesempatan kerja.
Gus Syaifuddin Kegiatan perluasan kesempatan kerja yang diselenggarakan Muslimat DKI Jakarta dan Kementerian Ketenagakerjaan merupakan bentuk kepedulian Pemerintah dalam upaya menjembatani anatara penyedia lapangan kerja (Perusahaan/ Dunia Usaha dan Dunia Industri) hal ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dunia usaha dan dunia industry dan apa yang dapat disediakan sehingga pada akhirnya dapat menekan jumlah angka pengangguran.tegas Gus Syaifuddin.(DJo/sh).