Selarasindo.com- Pemilihan DPD RI juga menunjukkan perkuatan demokrasi. Persaingan pada pemilihan calon anggota DPD RI tentu tidak lepas dengan marketing politic baik dari segi teori maupun praktiknya.
Dalam hal ini marketing politik dapat dijadikan sebagai sebuah metode atau teknik untuk mempromosikan, memperkenalkan dan melakukan pendekatan agar lebih dikenal oleh masyarakat dalam hal menjaga hubungan yang baik.
Sebagai organisasi memang tidak terlibat politik praktis. Tapi ketelibatan tokoh NU dalam politik menjadi penting. Salah satu bukti kepedulian Nahdlatul Ulama dalam urusan politik ialah dengan terlibatnya dalam pesta demokrasi yakni pada pemilihan umum, ditandai dengan keikutsertaan tokoh sebagai calon DPD RI yakni Syaifuddin,ME yang kerapkali di sapa Gus Syaifuddin.
Gus Syaifuddin di dalam kegiatan bersama Kyai NU DKI Jakarta menjelaskan, diskusi konsolidasi bertujuan memperluas lingkup kerja sama, tak hanya dalam memenangi kursi DPD RI Dapil DKI Jakarta.
Oleh karena itu, pertemuan juga melibatkan pengurus yang bertanggung jawab mengoordinasikan kelompok sukarelawan. Lebih dari itu, ia juga menemui tim komunikasi yang sebelumnya tergabung dalam tim pemenangan.
“ Pertemuan dengan berbagai elemen itu dinilai penting untuk mengintegrasikan kekuatan, baik di darat maupun udara.” ucap Gus Syaifuddin. Saat di jumpai di Menteng.Minggu (27/8)
Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Muhyidin Ishaq. menambahkan,
“Seluruh mesin pendukung Gus Syaifuddin telah bergerak. penting saya sampaikan terus saya pernah kumpulkan ketua-ketua cabang NU Jakarta untuk ikut mensukseskan dan untuk kita antarkan ke Senayan sebagai Senator, apanya kasih tahu ini mah Indonesia ada nggak ketua NU yang berani kumpulkan cabang NU bicara soal dukungan,satu-satunya itu saya kira ini penting di bangkitkan.”tegasnya.
Dalam pemilu 2024 Gus Syaifuddin memperoleh urutan 18 untuk Dapil DKI Jakarta.
Tim Mission Plus Media Group juga ikut agar serta mampu membangun persepsi positif melalui media massa.(Djo/sh).