Selarasindo.com—Rasiman (60) penduduk desa Banyumudal kecamatan Buayan kabupaten Kebumen Jawa Tengah siang itu Sabtu 7 Oktober 2023 nampak sibuk.
Maklum Kuda Kepang yang dipimpinnya mendapat amanah dari Rektor Unindra PGRI Jakarta untuk tampil, demi pelestarian seni budaya warisan leluhur.
Untuk itu, ia mengerahkan para pemain, pengiring, pesinden dan ubarampe pentas seperti kembang, menyan dan aneka sesaji yang dibutuhkan dalam pentas kuda kepang atau bahasa lokanya ebeg.
Usai pementasan, Rasiman sempat berbincang dengan selarasindo.com. Ia memimpin kuda kepang Tri Santoso ini melanjutkan grup kesenian yang dirintis leluhurnya.
“Sejak lima tahun lalu kesenian kuda kepang TRI SANTOSO sempat terhenti dan kini kami hidupkan lagi. Ini juga berkat dukungan Kepala Desa Banyumudal yakni bapak R. Suprapto,” ujar Rasiman.
Mayoritas dewasa.
Dikatakan, saat ini kuda kepang Tri Santoso, pamainnya sebanyak 36 orang, yang usianya berkisar 28-55 tahun. Ini merupakan kuda kepang yang mayoritas pemainnya usia dewasa bahkan banyak diantaranya usia lanjut (kakek – kakek).
“Kalau di grup kuda kepang lain, mayoritas pemainnya anak muda. Sedangkan di grup kami mayoritas tua-tua, ” ujarnya lagi.
Meski pemainnya sudah lanjut, namun dalam bermain kuda lumping tetap semangat bahkan tak kalah dengan yang muda muda.
Demikian pula saat kerasukan atau mendem. Berguling guling di tanah berbatu, membenturkan kelapa di kelapa, makan rumput, bunga, pecahan kaca dan lainnya yang tak wajar.
Meski usia lanjut namun ketika kerasukan tenaganya juga diluar kewajaran.
Di akhir bincangannya yang didampingi Rasikun (65) kesepuhan selaku (penimbul), Rasiman menyampaikan banyak Terima kasih kepala bapak R. Suprapto dan Prof Sumaryoto, putra daerah yang amat peduli, mendorong dan membantu menghdupkan kembali kuda Kepang Tri Santoso desa Banyumudal yang nyaris punah.
“Somoga beliau panjang umur sehat selalu dan semakin sukses. ” ujar Rasiman. (Saring Hartoyo).