Sabtu, Juli 6
Shadow

BUPATI KEBUMEN RESMIKAN BIOGAS TERPADU DESA BANYUMUDAL

Bupati Kebumen H.Arif Sugianto SH, MH didampingi Prof. H Sumaryoto beserta istri saat pengguntingan pita peresmian Biogas Terpadu Eduwisata desa Banyumudal kecamatan Buayan, Kebumen Sabtu, 20/1/24.(sh).

Selarasindo.com–Bupati Kebumen H. Arif Sugianto SH MH, Sabtu 20/1/24 meresmikan Biogas Terpadu Eduwisata desa Banyumudal Kecamatan Buayan.

Peresmian didampingi Rektor UNINDRA PGRI Jakarta Prof H. Sumaryoto selaku owner, para pejabat Forkompimkab, Kepala TVRI Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, TVRI Jatim, TVRI  Jogja, TVRI Palembang, team Geopark Unindra, kepala desa sekecamatan Buayan dan warga sekitar.

Dalam kata sambutannya Bupati menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan inisiatip UNINDRA dengan dibangunnya Biogas Terpadu yang mengispirasi banyak kalangan, bukan hanya Kebumen tapi nasional bahkan dunia.

Usai kata sambutan, Prof H. Sumaryoto didampingi sang istri melakukan pemotongan tumpeng kemudian diserahkan kepada Bupati Kebumen H. Arif Sugianto SH, MH. (SH).

Dikatakan kawasan biogas Terpadu ini merupakan salah satu bagian dari program Geopark Karangsambung-Karangbolong, yang telah dikembangkan menjadi Geopark Kebumen.

Demikian pula dengan Biogas Terpadu yang kini dikembangkan menjadi Biogas Terpadu Eduwisata  juga sudah diusulkan ke Unesco dengan harapan menjadi geopark internasional.

Biogas Terpadu Eduwisata tersebut kini bukan semata mengolah limbah seperti kotoran hewan semata, namun terus dikembangkan dengan berbagai tumbuhan sayuran : Kangkung,  Cesin, Kangkung, Bayem dan lainnya. Di bidang peternakan juga bukan sebatas hewan Sapi, tapi juga ada peternak ayam kambing dan kolam ikan.

Bupati Kebumen H. Arif Sugianto SH,MH dan Rektor Unindra PGRI Jakarta menandatangani Prasasti peresmian Biogas Terpadu (Eduwisata) desa Banyumudal kecamatan Buayan, Kebumen, Sabtu 20/1/24 (SH).

“Dengan adanya Biogas Terpadu Eduwisata desa Banyumudal kami berharap agar berdampak positif bagi masyarakat dan bisa jadi metode untuk menghindari kemiskinan dan menjaga kesehatan.” ungkapnya.

Protein.

Dengan adanya Biogas Terpadu ini lanjutnya, kebutuhan akan protein tercukupi. Karena Biogas Terpadu ini meliputi peternakan Sapi, Kambing, Ayam, bahkan ada kolam ikan, “ujarnya.

Usai tinjau lokasi Biogas Terpadu, Bupati Kebumen diminta kesan dan pesannya oleh awak media. (Sh).

Selanjutnya Arif Sugiyono dalam kesempatan tersebut menyampaikan banyak terima kasih kepada Rektor UNINDRA yakni Prof. H. Sumaryoto karena telah berkontribusi demi kemajuan daerahnya khususnta desa Banyumudal.

Bagian dari upaya atasi kemiskinan. 

Biogas Terpadu ini bagian dari upaya menghindari kemiskinan dan menjaga kesehatan. Karena dengan adanya Biogas Terpadu Eduwisata kebutuhan akan protein tercukupi.

Dengan adanya Biogas Terpadu ini, kotoran hewan yang dulunya di hindari karena bau, kini justru dicari karena bisa diolah jadi barang bermanfaat seperti bahan bakar kompor dan lampu gas. Selain itu limbahnya diolah jadi pupuk padat maupun cair.

Ketika ditanyakan tentang Geopark Kebumen yang tengah diusulkan di UNESCO sebagai geopark Internasional, Bupati menyampaikan bahwa ketika target Geopark Kebumen kelak lolos seleksi tingkat dunia (UNESCO) Bupati menjawab.

“Kami berharap Geopark Kebumen lolos seleksi dan jadi Geoparka internasional. Dengan begituaka Kebumen akan dijadikan pusat Studi banding, sehingga banyak dikunjungi bukan hanya luar daerah tapi ke manca negara, ” ungkapnya.

Kemarin waktu Geopark Kebumen baru diusulkan ke UNESCO saja lanjutnya, Kebumen banyak mendapat kunjungan. Ada 8 negara hadir kesini, ” ujarnya lagi.

Usai acara sambutan, dilanjutkan dengan seremonial potong dan pengguntingan pita di pintu menuju area Biogas Terpadu Eduwisata.

Bupati dan jajarannya didampingi Prof Sumaryoto dan tim Geopark Unindra jalan jalan menuju lokasi tempat pengoalahan limbah biogas Terpadu seperti ke kandang Sapi, Domba, Ayam dan Kolam Ikan Selain peternakan juga ada wahana kebun yang berisi aneka sayuran seperti Kangkung, Cesin, Bayem, Cabe dan lainnya .

Bermula dari rasa prihatin.

Prof Sumaryoto dalam kesempatan tersebut menyampaikam rasa terima kasih sebesar besarnya atas kehadirannya Bupati Kebumen dan jajarannya. Hadir dalam acara tersebut Kepala Stasiun TVRI dari berbagai propinsi, Camat Buayan, para Kepala Desa dan jajaran serta team Geopark UNINDRA PGRI Jakarta.

Kami amat berterima kasih atas kehadiran bapak bupati Kebumen dan jajarannya serta tamu undangan lainnya dalam rangka peresmian Biogas Terpadu (Eduwisata) desa Banyumudal ini.

Sanjutnya Prof H. Sumaryoto menceritakan awal mula dibangunnya Biogas Terpadu ini  yakni pada tahun 2018.

“Saat itu saya diundang oleh Bupati Kebumen KH Yasiz Mahfudz. Sebagai perantau (diaspora) dari Kebumen saya diminta oleh Bapak Bupati untuk ikut membantu Kebumen yang dalam kondisi mempriharinkan. Karena saat itu Kebumen tercatat sebagai daerah termiskin ke 2 dari bawah.” kenangnya.

Dari situ lanjutnya, sebagai putra daerah ia merasa terpanggil dan dalam hati bertanya. Mengapa Kebumen mendapat predikat sebagai daerah termiskin?. Padahal lanjutnya, jika dari potensi alamnya subur, pantai punya, pegunungan juga punya, daratan dan sawah juga subur, Tapi mengapa sebagai daerah termiskin? Mengapa, ada apa?

“Karena oleh Bupati saya diminta untuk ikut berupaya membantu mencari jalan keluarnya maka saya pun terus ikut mencari jalan keluarnya. Di kabupaten Kebumen saat itu dua desa yakni desa Karangsambung dan Karangbolong ditetapkan sebagai kawasan Geopark Nasional.

Sebagai putra daerah kami terus berupaya untuk berkontribusi. Antara lain dengan menyusun tim geopark dengan membuat masterplant atau rencana induk Geopark Nasional untuk menuju UNESCO. Dan master plant tersebut sudah sampai UNESCO dan kini tinggal menunggu selangkah lagi.

Usai sambutan 2 dilanjutkan upacara pemotongan tumpeng dan gunting pita dan menuju kawasan Biogas Terapadu eduwisata di atas lahan sekitar 1600 m2 ini terdiri lahan peternakan dan pertanian.

Didampingi Prof H.Sumaryoto, Bupati mengunjungi lahan peternakan, pertanian juga lahan pengolahan limbah hewan jadi biogas dan pupuk, baik padat maupun cair. (Saring Hartoyo).

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.