Selarasindo.com–Prof H. Sumaryoto dan team Geopark Unindra PGRI Jakarta, Sabtu 20/1/25 pulang kampung ke desa Banyumudal kecamatan Buayan, kabupaten Kebumen, Jateng.
Kepulangannya ke desa kelahirannya itu sekaligus dalam rangka peresmian Biogas Terpadu Eduwisata yang akan diresmikan oleh Bupati Kebumen H. Arif Sugianto SH MH.
Sejak pagi hingga siang hari, di wahana Biogas Terpadu (Eduwisata) banyak pengunjung baik tamu undangan maupun warga sekitar. Tamu undangan sejak pagi disuguhi seni karawitan oleh siswa siswi kelas 3 SDN 01 Banyumudal yang diasuh oleh ibu Warsih SPd.
Pada acara sambutan, selaku yang punya hajat Prof H. Sumaryoto menyampaikan ungkapan terima kasih atas kehadirannya Bupati Kebumen dan jajarannya, Kepala Stasiun TVRI dari berbagai propinsi, Camat Buayan dan jajaran serta team Geopark UNINDRA PGRI Jakarta.
“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran bapak bupati Kebumen dan jajarannya serta tamu undangan lainnya dalam rangka peresmian Biogas Terpadu (Eduwisata) desa Banyumudal ini.” ujarnya.
Prof H. Sumaryoto dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa dibangunnya wahana Biogas Terpadu ini bermula pada tahun 2018.
“Saat itu tahun 2018 saya diundang oleh Bupati Kebumen KH Yasiz Mahfudz. Sebagai perantau (diaspora) dari Kebumen saya diminta oleh Bapak Bupati untuk ikut membantu masalah yang memprihatinkan. Kebumen saat itu tercatat sebagai daerah termiskin ke 2 dari bawah.” kenangnya.
Dari situ lanjutnya, sebagai putra daerah Prof H. Sumaryoto merasa terpanggil dan dalam hati bertanya. “Kena apa Kebumen mendapat predikat sebagai daerah termiskin. Padahal jika dilihar dari potensi alamnya subur, pantai juga punya, pegunungan punya, daratan dan sawah juga punya, Tapi mengapa sebagai daerah termiskin? Mengapa, ada apa?,” ujarnya dalam hati.
Saat itu lanjutnya, desa Karangsambung dan Karangbolong ditetapkan sebagai kawasan Geopark Nasional. Karena ia diminta bantuan oleh Bupati untuk ikut berupaya mengatasi hal itu maka ia kemudian merasa terpanggil.
“Sebagai putra daerah kami terus berupaya untuk berkontribusi antara lain dengan menyusun masterplant atau rencana induk Geopark Nasional untuk menuju UNESCO. Dan master plant tersebut sudah sampai ke UNESCO, dan kini tinggal menunggu selangkah lagi.”ujarnya menutup sambutannya.
Usai sambutan2, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan pengguntingan pita pintu menuju ke area biogas Terpadu yang berada diatas lahan sekitar 1600 m persegi ini.
Karawitan dan pentas wayang kulit.
Pagi hingga Siang tamu undangan dihibur pentas karawitan oleh siswa siswi kelas 3 SDN 01 Banyumudal. Sore harinya tamu undangan dihibur dengan pentas wayang kulit dalang milenial Rafi Ramadhan kelas 1 SMA dengan lakon Gatotkaca Winisuda dan malam harinya pentas wayang kulit oleh dalang milenial Herjuno Pramariza Fadlansyah dengan lakon Gondomono Sayemboro. (Saring Hartoyo)