Senin, Desember 16
Shadow

KEMENANGAN PRAMONO ANUNG-RANO KARNO DI PILKADA JAKARTA: SEBUAH KEMENANGAN KOLEKTIF DAN DUKUNGAN KELUARGA BESAR NU

Gus Syaifuddin, Pramono Anung dan Rano Karno di sekretariat FUSI Jakarta Pusat, Selasa 10/12/24.(ist).

Selarasindo.com-– Kemenangan pasangan calon gubernur Pramono Anung dan Rano Karno dalam Pilkada Jakarta diakui sebagai hasil kerja kolektif.

Gus Syaifuddin, Ketua Umum Forum Ulama Santri Indonesia (FUSI), menjelaskan bahwa soliditas berbagai pihak, terutama dukungan dari komunitas Nahdhliyyin dan relawan, menjadi faktor kunci dalam meraih kemenangan tersebut.

Dalam pernyataannya di Sekretariat FUSI Jakarta Pusat, Selasa,(10/12/2024). Gus Syaifuddin menyoroti pentingnya kekompakan antara mesin politik dan relawan yang berperan aktif selama kampanye.

“Soliditas warga Nahdhliyyin dan dukungan dari relawan sangat menentukan keberhasilan kami,” ungkapnya.

Selain itu, Gus Syaifuddin juga menekankan bahwa tidak adanya intervensi dari pihak lain dalam politik Jakarta memberikan kebebasan bagi warga untuk mengekspresikan pilihan mereka. Hal ini, lanjutnya, menciptakan suasana politik yang kondusif dan mendukung partisipasi aktif masyarakat.

Menurut survei, saat Pram-Doel mulai meraih 20 persen suara, kerja keras warga Nahdhliyyin dan keluarga besar NU terlihat jelas dalam memaksimalkan mesin politik FUSI.

“Kami yakin bahwa dukungan dari komunitas kami sangat berkontribusi dalam memenangkan Pram-Doel,” tambahnya.

Pramono Anung dikenal luas sebagai sosok yang dekat dengan kalangan kyai dan warga Nahdlatul Ulama (NU). Kesederhanaan dan pengalaman panjangnya dalam pemerintahan menjadi kunci untuk menarik simpati dari ulama NU dan komunitas Nahdhiyyin. Dukungan ini sangat berarti, mengingat peran penting ulama dalam mempengaruhi pilihan politik masyarakat.

Dalam pernyataannya, Pramono menyatakan, “Saya berkomitmen untuk mendengarkan dan mewakili aspirasi warga Jakarta. Ini adalah panggilan untuk mengabdi, dan saya siap bekerja keras demi kesejahteraan masyarakat.”ujarnya.

Keputusan Pramono untuk mewakafkan diri juga mencerminkan pendekatan inklusif yang diambilnya dalam kampanye, dengan mengutamakan dialog dan kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat. Hal ini diharapkan dapat menciptakan rasa kebersamaan dan kepercayaan di antara warga Jakarta.

Dengan dukungan kuat dari kalangan ulama Nahdlatul Ulama dan masyarakat Nahdhiyyin, Pramono Anung optimis meraih hasil positif. Keterlibatannya yang aktif dalam kegiatan keagamaan dan sosial juga menjadi salah satu daya tarik yang memperkuat posisinya di mata pemilih.

Kemenangan Pramono Anung diharapkan tidak hanya menjadi kemenangan pribadi, tetapi juga sebagai simbol harapan baru bagi Jakarta. Saat membangun Jakarta tidak ada kubu 01 dan 02. Kemenangan ini tidak hanya menjadi momen penting bagi Pramono Anung dan Rano Karno, tetapi juga mencerminkan kekuatan kolaborasi dan solidaritas antar berbagai elemen masyarakat di Jakarta. Keberhasilan mereka diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia dalam menghadapi dinamika politik yang ada. (djo/sh).

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.