Selarasindo.com–Mengabdi di sekolah ini sejak tahun 1986. Ia bersyukur mendapat mandat sebagai Waka Bidang Kurikulum. Dengan begitu maka sesuai dengan jurusannya, yakni di bidang Pengembangan Kurikulum Bidang Pendidikan (PKBP). Dikatakan Sarjiyanto saat ini SMP Negeri 1 Cimanggu menggunakan Kurikulum KTSP.
Menurutnya, nilai input dan output siswa sekolah ini mengalami peningkatan. Meski ada anak yang nilainya turun hal itu merupakan sesuatu yang wajar. Hal ini karena mereka harus melalui adaptasi dan lain sebagainya.
Yang cukup membanggakan tahun ajaran 2014-2015 ada siswi bernama Mufti Azizah yang meraih prestasi pertama perorangan dengan meraih nilai 38,75 se kabupaten Cilacap dengan nilai rata-rata 9,5. Peraih nilai terbaik di kabupaten Cilacap itu ternyata anak semata wayang. Ayah dan ibunya bekerja di Arab Saudi sebagai TKW dan TKI.
“Memang sejak SD anak tersebut cukup menonjol. Ia tidak meneruskan ke SLTA dan meneruskan di pondok pesantren atas kemauan orang tuanya. ” ujarnya.
Untuk menunjang kurikulum KTSP , sekolah ini terus melengkapi sarana dan prasarana pendukung. Seperti menambah Ruang Lab, Ruang Perpustakaan juga masih baru, Ruang Kurikulum, Ruang Guru, hingga Ruang Gamelan atau kesenian juga sudah ada. Di Ruang Belajar sebanyak 24 ruang sudah ada LCD meski jumlahnya masih kurang sehingga penggunaanya secara bergantian.
“Memang idealnya untuk satu ruang satu LCD. Ini yang banyak diusulkan oleh para guru,” ujar Sarjianto.
Di ruang Lab Komputer baru ada 10 komputer. Idealnya minimal satu anak satu komputer. Sedang untuk staf kantor masing-masing sudah ada komputer.
Di era globalisasi informasi sekarang ini ilmu pengetahuan mudah di akses melalui internet. Hal ini juga merupakan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Misalnya ketika siswa mendapat tugas membuat karya tulis, kini tinggal copy paste. Jika hal ini dibiarkan maka sekolah akan dibodohi oleh siswa. Bagaimana caranya agar karya tulis siswa benar-benar hasil karya sendiri?
Untuk mengantisipasi hal itu, maka sekolah melalui guru BK masing-masing kelas terus menanamkan nilai-nilai kejujuran. Apa pun masalahnya, kejujuran merupakan hal yang utama. Nilai kejujuran selamanya tidak akan pudar.
Prestasi terus meningkat.
SMP Negeri 1 Cimanggu dalam hal prestasi dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun 2013 pada posisi peringkat 36. Dan tahun 2014 naik pada peringkat 26 dan tahun 2015 meningkat lagi menjadi peringkat 21 dari 65 SMP Negeri se kabupaten Cilacap.
Menurut Sarjiyanto input sekolah di perkotaan dengan di pedesaan perbedaannya cukup menyolok. Hal ini lantaran pengaruh baik secara geografis, latar belakang keluarga dan juga masalah ekonomi. Jika diperkotaan kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi cukup baik. Namun kalau di pedesaan karena faktor ekonomi masih banyak orang tua yang keberatan anaknya melanjutkan pendidikannya.
Selain itu juga ada faktor keluarga yang broken home atau orang tuanya yang berpisah. Ada juga yang ditinggalkan orangtuanya bekerja di luar kota bahkan diluar negeri. Belum lagi faktor geografis yang ukup jauh dengan kondisi jalan yang relatif sulit dilalui membuat anak kadang malas untuk melanjutkan pendidikannya. “Meski tidak semuanya seperti itu,” ujar Sarjiyanto lagi. (Saring Hartoyo)