Selarasindo.com–Ketoprak merupakan warisan seni budaya leluhur yang kini semakin langka. Pada seni drama tradisi ini didalamnya banyak nilai-nilai edukasi, filosofi dan juga menanamkan karakter budi luhur. Seni ketoprak didalamnya mengandung etika, estetika dan ajaran luhur. Diantaranya bagaimana menghormati kepada orang yang lebih tua atau para penguasa.
”Saya sangat prihatin bahwa etika dan budaya kita semakin jauh. Oleh karena itu saya menyambut baik dan mendukung sepenuhnya inisiatip dewan guru SMK Purnama 2 Gombong untuk mendirikan grup ketoprak,” ujar H. Sutopo HS kepala SMK Purnama 2 Gombong kepada Selarasindo.com dalam bincangannya di ruang kerjanya Jumat 20/5.
Untuk mensinkronisasi dengan sekolah maka nama group ketoprak ini diberi nama Ketoprak Purnama Budaya. Kemauan keras dari para pendidik sekolah ini berhasil menghimpun siswa dan guru untuk dipacak menurut bakatnya masing-masing. Ada yang menjadi pemain namun sebagian berperan sebagai pengiring atau pengrawit. Hebatnya, berlatih hanya dalam kurun waktu sekitar 1 bulan bisa langsung dipentaskan khusus dalam acara menyongsong Hari Jadi sekolah ini ke 13.
Dalam pentas perdana dengan mengambil lakon Raden Panji Tundung yakni cerita tentang Kiprak Wali Sanga dalam syiar Islam di tanah Jawa. (Saring Hartoyo)