Selarasindo.com—Dalam sejarah Banyumas, baru pertamakali diselenggarakan acara Kirab Putri Praba Wulan. Dalam cerita legenda Curug Cipendok yang berada di desa Karang Tengah kecamatan Cilongok kabupaten Banyumas ada tokoh legenda yang cukup populer yakni Dewi Mas Inten. Ada sesepuh yang memberikan wasiat.
“Engko rikalane ana banyu mili sekang Lereng Gunung Slamet sebelah kulon maring plataran Gua Praba Wulan lan sing nggawa Dewi Mas Inten, nang kono wektune Grumbul Menggala Kulon bakal dadi kota sing makmur. (Jika nanti ada air mengalis dari lereng Gunung Slamet sebelan Barat ke pelataran Gua Praba Wulan dan yang membawa Dewi Mas Inten, di situlah waktunya Grumbul atau dusun Manggala Kulon akan menjadi kota dan rakyatnya makmur).
“Secara lahiriah sing nggawa Pak Koeswintoro priyayi Gombong,” demikian disampaikan Titut Adi Purwanto, Tokoh Seniman dan Budayawan Banyumas yang mendapat mandat untuk mendesain sekaligus melaksanakan penggarapan obyek wisata Karang Penginyongan di desa Karang tengah kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Jawa Tengah Minggu 10 Juli 2016 lalu.
Secara lahiriah lanjut Titut, yang membangun Karang Penginyongan adalah Bapak Koeswintoro owner Grafika Group orang dari Gombong .
”Berkat beliau, Manggala akan menjadi kota. Terima kasih Tuhan. Terima kasih alam, terima kasih para leluhur. Setuju?” kata Titut yang disambut serentak “Setuju !!!,”
Air lereng gunung Slamet sebelah barat yakni dari Curug Cipendok yang digambarkan dibawa oleh Praba Wulan dengan menggunakan Lodhong (bumbung terbuat dari bambu). Dijelaskan oleh Titut bahwa sebelum masyarakat mengenal ember alat untuk mengambil air di pancuran atau belik, masyarakat di sini menggunakan lodhong yakni bambu yang dipotong, dibobok rosnya dan di sayat ujungnya atau biasa disebut bumbung.
Putri Praba Wulan digambarkan sebagai putri biasa atau gadis desa yang tidak mengenakan mahkota sebagaimana putri kerajaan. Karena Dewi Praba Wulan adalah gadis desa yang sederhana yang membawa air dengan menggunakan lodhong dari curug Cipendok ke Manggala Kulon.
Titut selanjutnya menyampaikan bahwa dirinya dalam melaksanakan tugas untuk mewujudkan obyek wisata alam dan budaya Penginyongan atau Banyumas ini tidak main-main. Sering kali ia laku prihatin sehingga sering mendapat petunjuk baik tempat maupun nama dari cerita legenda ia pernah ia dengar. Misalnya adanya gua Praba Wulan. Di area obyek wisata yang tengah ia garap ternyata ada gua yang berada di bawah tanah. Dan gua ini nantinya juga akan dijadikan daya tarik tersendiri karena berada di area Karang Penginyongan.
Dalam Kirab Putri Praba Wulan yang diperankan oleh Ita gadis cantik dari Purwokerto yang tertarik menekuni seni tradisi ini Titit didampingi Drs. Hadiwijaya seorang pelukis dan budayawan Banyumas. Pada kesempatan itu juga hadir Krusharto tokoh masyarakat yang juga pengelola obyek wisata Curug Cipendok.
Dalam acara kirab Putri Praba Wulan Krusharto dalam kata sambutannya menyampaikan rasa syukur dan bangga bahwa di Karang tengah kini ada obyek wisata baru yang penggarapannya tengah berlangsung. (Saring Hartoyo)