Selarasindo.com–Anak pasangan Anggodo Burhanudin dan Suryani Pujiastuti yang tinggal di desa Krakal RT 2 RW 3 ini, kini duduk di kelas XI IPS, SMA Negeri 1 Pejagoan Kebumen Jawa Tengah. Sejak kecil ia dikenal sebagai anak yang ulet dan pekerja keras. Setelah lulus SMP ia melanjutkan di SMA Negeri 1 Pejagoan kabupaten Kebumen.
Tentang kesibukkannya di luar sekolah, sejak kelas 2 SMA ia memberanikan diri untuk mengembangkan jiwa kewirausahaannya dengan berjualan Roti dan Slada ke warung-warung dan kantin sekolahan. Setiap hari ia bangun pukul 4.30 WIB. Setelah sholat Subuh, pada pukul 5.00 WIB. dengan berseragam sekolah dan mengendarai sepeda motornya ia mengambil dagangan dan keliling mengantarkan roti ke sejumlah kantin dan warung. Ia memiliki pelanggan 15 tempat dan 10 tempat diantaranya kantin sekolahan. Setelah keliling, baru pada pukul 6.30 ia berangkat sekolah.
Dari jerih payahnya itu hasilnya ditabung dan sebagian dijadikan tambahan modal. Dari hasil kerja kerasnya itu usahanya terus berkembang dan kini ia mengelola 8 jenis usaha. Diantaranya bidang pertanian yakni slada, ia juga menggeluti bisnis kaos, sebagai distributor roti dengan omset 750 bungkus perhari. Ia juga mengembangkan usahanya di bidang pengadaan tabung pemadam kebakaran atau refill.
Selain itu setiap bulan Sultan juga diajak menekuni pekerjaan sebagai pemandu travel. Sebagai pemandu travel ia merasa senang karena selain berwisata juga mendapat penghasilan. Di tengah kesibukkannya itu, ia juga masih bisa menyempatkan diri dengan berjualan pulsa. Pelanggannya terutama dari teman sekolahnya.
Hal yang jarang dimiliki oleh anak seusianya adalah kemampuannya di bidang hypnotherapy. Ia bisa membantu mengatasi berbagai persoalan hidup. Misalnya, jika ada orang yang mengalami kesulitan untuk berhenti merokok. Untuk menghentikan kebiasaan merekok kebanyakan mereka merasa kesulitan. Bahkan sehari bisa menghabiskan 1 bungkus rokok. Untuk mengatasi masalah seperti ini Sultan hanya membutuhkan waktu 10-15 menit saja.
Meski NEM paspasan, tetap optimis.
Sultan demikian panggilan akrabnya, mengaku masuk SMA Negeri 1 Pejagoan hanya bermodal NEM 25 di urutan 282 dari 286. Artinya ia pada posisi 5 terbawah. Namun dengan kerja keras, dalam kurun waktu 3 bulan di IPS ia meraih rangking 2. Pada semester 1 ia menduduki Rangking 2 dan lima paralel terus bertahan. Hingga saat ini Sultan meraih prestasi paralel ranking 5.
“Dengan NEM pas-pasan saya sempat pesimis. Tapi setelah lolos dan diterima saya bekerja keras agar bisa meraih prestasi,” ujarnya.
Putra ke empat dan empat bersaudara ini dalam keluarga ia sendiri anak laki-laki. Inilah yang motivasi dirinya ingin menjadi insan mandiri. Di sela kesubukannya menimba ilmu ia manfaatkan waktu luangnya untuk belajar dengan sebaik-baiknya. Meski melelahkan ia merasa senang karena banyak pengalaman dan juga penghasilan. (Saring Hartoyo)