Selarasindo.com–SMA Negeri 1 Pejagoan kabupaten Kebumen Jawa Tengah tahun ajaran 2016-2017 dengan jumlah siswa 962 dengan masing-masing kelas 320 siswa. Dari waktu ke waktu jumlah pendaftar di sekolah ini terus meningkat. Hanya saja karena peraturan Kemendikbud ada pembatasan jumlah siswa dalam satu kelas, akhirnya jumlah penerimaannya pun dibatasi. Jika sebelumnya masing-masing kelas 36-38 siswa kini menjadi rata-rata 32 siswa. Tahun ajaran 2016-2017 dengan kuota 320 siswa untuk 10 kelas.
Demikian dikatakan Sunarto SPd. MPd kepala SMA Negeri 1 Pejagoan ketika ditemui di ruang kerjanya belum lama ini. Selanjutnya ia mengatakan, dengan penambahan jumlah kelas ini maka jumlah siswa relatif menjadi lebih sedikit. Hal ini dengan pertimbangan baik guru maupun siswa dalam konsentrasi menjadi lebih baik dibanding ketika satu kelas 36-38 siswa.
“Dengan siswa sedikit guru lebih mudah dalam memberikan pelajaran dibanding jumlah siswa di kelas yang lebih banyak,” ujar Sunarto lagi.
Tetap eksis ditengah maraknya sekolah kejuruan.
Saat ini dikala persaingan global dimana dibutuhkan tenaga trampil, pemerintah memperbanyak sekolah kejuruan. Dampaknya banyak SMA baik negeri maupun swasta yang merasakan efeknya yakni menurunnya minat melanjutkan ke sekolah umum. Meski demikian SMA Negeri 1 Pejagoan tidak terlalu berpengaruh terhadap minat manyarakatnya untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini.
“Untuk di perkotaan seperti di SMA Negeri 1 Pejagoan, lahirnya sekolah menengah kejuruan tidak terlalu berpengaruh. Ini berbeda dengan sekolah SMA lain, ” ujar Sunarto.
Menurunnya jumlah peminat yang meneruskan ke SMA ini menurut Sunarto muncul karena banyak orang tua yang ingin anaknya setelah lulus SLTA langsung bisa bekerja. Ia juga menyadari tidak semua orang tua mampu membiayai anaknya meneruskan ke perguruan tinggi. Oleh karenanya sekolah ini selain membekali ilmu akademis juga non akademis yang terangkum dalam ekstra kulikuler. Salah satunya membekali anak didik dengan kewirausahaan.
Untuk menanamkan bakat anak didik di bidang kewirausahaan ini SMA Negeri 1 Pejagoan membuka toko semacam Indomart atau Alfamart dengan nama SMANJA MART. Toko yang menyediakan berbagai keperluan siswa termasuk foto copy ini diperuntukkan untuk pembekalan di bidang kewirausahaan.
Selain itu sekolah ini juga punya Adiwiyata yang bergerak di bidang Agro Bisnis yang kegiatannya menanam sayuran Slada semacam kobis. Anak didik mengelola lahan kemudian menanam Slada dan hasilnya dijual kepada masyarakat. Usaha ini juga sudah pernah merasakan hasil panennya.
Oleh karenanya, kepada siswa SMA Negeri 1 Pejagoan yang keterbatasan biaya, disarankan setelah lulus menekuni bisnis. Setelah punya biaya jangan lupa meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
“Ini demi masa depan kalian.” pesan Sunarto kepada siswanya.
Menurutnya, pendidikan tinggi saat ini amat penting. Tidak harus di kota besar. Di Kebumen pun kini juga ada perguruan tinggi. Namun jika mampu ke kota besar bahkan ke luar negeri pun juga lebih baik.
Memberikan motivasi pada anak didiknya untuk menggeluti dunia kewirausahaan bagi Sunarto bukan hal baru. Bahkan ketika memimpin SMA Negeri 1 Ayah ada siswa yang berpotensi melanjutkan ke perguruan tinggi namun terkendala biaya.
Karena dengan kemauan kuat setelah lulus SMA ia kemudian bekerja di perusahaan swasta. Dalam kurun satu tahun hasilnya dikumpulkan, tahun ke dua anak tersebut bisa membiayai kuliah di perguruan tinggi. “Saat ini anak tersebut hampir selesai meraih S 1.” paparnya. (Saring Hartoyo)