Selarasindo.com–Papan (rumah) merupakan kebutuhan pokok setelah sandang dan pangan.Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, maka kebutuhan tempat tinggal juga terus meningkat. Berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal atau rumah. Ada yang membeli tanah kemudian membangun sendiri atau menyuruh orang lain. Ada juga yang diserahkan kepada badan usaha.
Tapi bagi yang belum punya dana sesuai harga, janganlah khawatir. Ada pilihan lain yakni dengan cara cast atau kredit sesuai dengan kebutuhan dan terima jadi. Salah satunya adalah perusahaan pengembang yang tengah membangun perumahan Sidayu Permai yang berlokasi di desa Sidayu Gombong kabupaten Kebumen Jawa Tengah ini.
Adalah H. Sutopo HS. Pria yang juga menggeluti dunia konveksi dan mengabdi di dunia pendidikan yakni sebagai kepala SMK Purnama Gombong. Meski dengan berbagai kesibukkannya itu toh ia masih sempat membidik peluang usaha di bidang pengembang perumahan dengan bendera CV. Titan Perkasa.
Dirintis dari kecil.
Dirintis dari skala kecil dan di seputar Gombong. Atas kegigihannya, dalam perjalanan waktu usahanya pun terus berkembang. Salah satunya kini tengah menggarap perumahan Sidayu Permai yang berada di Gang Ismoyo desa Sidayu .
Sidayu Permai berada di desa Sidayu dekat dengan obyek wisata Beteng Pendem dan Waduk Sempor dan juga dekat pusat kota, sekitar 5 menit ke kota Gombong. Saat ini yang sudah siap huni ada dua rumah sebagai contoh, satu diantaranya sudah terjual dengan harga berkisar Rp 300 juta per unit.
Masing –masing rumah dibangun diatas tanah seluas diatas 100 m2 . Selain Ruang Tamu. Kamar Tidur Kamar Mandi, Dapur, juga ada garasi mobil. Sedang akses masuk ke Sidayu Permai tersedia jalan selebar 4 meter lebih sehingga bisa untuk persimpangan mobil roda 4.
Bangunan lengkap dengan listrik 1300 wat. Air untuk kebutuhan air menggunakan sumur bor (artetis) dan masing-masing mendapat satu buah mesin pompa air. Perumahan Sidayu Permai berada di pedesaan di tanah padat (bukan bekas sawah), udara sejuk dan akses terbuka dengan masyarakat sekitar.
“Kami menjual dengan sistem siap huni. Mungkin 10-15 tahun bangunan tidak perlu dirubah. Dan status tanah dan bangunan SHM (Sertivikat Hak Milik),” ujar H. Sutopo HS.
“Kami jual rumah bukan jual gambar, sehingga soal kwalitas benar-benar kami jaga,” ujarnya lagi.
Dikatakan oleh Sutopo, ada dua model penjualan. Ada sistem Cast berjangka, dan kedua adalah sistem KPR. Sistem berjangka dengan membayar 50 % DP, 40 % kemudian dalam proses pembangunan dan 10 % untuk pengurusan sertivikat. Sedang sitem KPR, peminat membayar DP 20 % kemudian selanjutnya dibayar oleh pihak penjamin. Tentang bank apa yang menjadi relasi, Sutopo menuturkan bahwa soal bank tergantung dari konsumen. Namun saat ini yang bekerjasama dengannya diantaranya BRI, BTN dan bank swata lainnya.
Lahan di Sidayu ini berkapasitas 13 rumah siap bangun. Dan ke depan ia sudah merencanakan pembangunan di Pucang 2 di desa Gunung Puji dengan kapasitas sekitar 20 rumah. (SH)