Selarasindo.com–.Dalam rangkaian Peringatan Hari Sumpah Pemuda, SMK Purnama 2 Gombong Kebumen Jawa Tengah, Sabtu 22 Oktober 2016 menggelar acara dialog “Satu Jam Bersama Dr.Ir.H. Taufik Kurniawan MM, dengan topik ”Tantangan Pemuda Harapan Bangsa di Era Globalisasi”.
Taufik Kirniawan adalah Anggota yang juga Wakil Ketua
[five_sixth_last] DPR RI dari fraksi PAN Dapil 7 meliputi Kebumen, Purbalingga dan Banjarnegara. Hadir dalam kesempatan tersebut bupati Kebumen Ir.H. Yahya Fuad SE, jajaran Muspika, Komite Sekolah dan perwakilan orang tua siswa.
Dalam kesempatan tersebut Taufik Kurniawan menuturkan bahwa pada era delapan puluh delapan tahun lalu, tepatnya tanggal 28 Oktober 1928, tokoh pendiri bangsa yakni para pemuda Indonesia telah membentuk pondasi bangsa yakni dengan Sumpah Pemuda. Satu Tanair Air , Tanah Air Indonesia, Satu Bangsa, Bangsa Indonesia dan Satu Bahasa , Bahasa Indonesia Indonesia. Sumpah Pemuda ini merupakan pondasi kokoh bagi generasi muda saat Itu untuk berjuang meraih kemerdekaan.
“Pada era penjajahan dulu, ada Jenderal Soedirman, Bung Tomo, Ir. Soekarno dan lainnya yang saat itu sebagai pemuda. Pemuda saat itu berada pada posisi yang betul-betul memberikan suatu harapan bagi masa depan bangsa untuk mewujudkan kemerdekaan. Namun perjuangan di era penjajahan berbeda dengan perjuangan saat ini,” papar pria yang juga Wakil Ketua DPR RI ini.
Perjuangan saat ini adalah berjuang agar mampu berkompetisi di era globalisasi termasuk di bidang teknologi informasi. Ia berharap agar anak muda khususnya siswa siswi SMK Purnama 2 Gombong ini membekali diri dengan ilmu dan ketrampilan sebagai bekal berkompetisi menghadapi persaingan global yang semakin ketat.
Sekolah Menengah Kejuruan menurutnya merupakan program pemerintah untuk mencetak siswa siswi trampil. Bukan sebatas siap kerja, tapi juga trampil berwiraswasta hingga kelak bisa membuka lapangan kerja.
“Saat ini kondisinya sangat berbeda dibanding ketika jaman generasi saya masih duduk di bangku sekolah. Dulu untuk ngobrol dengan teman biasanya duduk di warung kopi. Kalau mau cerita dengan teman atau saudara yang jauh biasanya menggunakan surat.
Di era teknologi infrormasi sekarang saat ini menyampaikan kabar dengan teman atau saudara sudah tidak menggunakan surat. Semua digantikan dengan alat komunikasi modern berupa Handpone atau HP.
“Dulu ketika saya remaja belum ada HP. HP itu apa belum tahu. Sekarang dengan munculnya HP komunikasi lebih mudah. Dalam HP ada banyak fasilitas seperti untuk SMS, BBM, Facebook, WA dan masih banyak lagi.” Ujarnya.
Bahkan menurut survey lanjutnya, saat ini 90 persen penduduk Indonesia sudah punya Handpone. Namun untuk siswa-siswi Handpone tidak boleh dibawa sekolah, karena dikhawatirkan bisa mengganggu konsentrasi belajar. HP ini bisa dipergunakan untuk apa saja. Untuk kebaikan sangat bisa dan untuk kejahatan juga bisa.
Taufik berpesan agar Handpone digunakan hanya hal-hal yang menunjang pendidikan. Bukan untuk hal-hal lain yang bisa merugikan. Selain itu ia berharap agar para siswa tidak mudah diperdayakan oleh alat informasi ini. Anak muda saat ini perlu dibekali dengan teknologi informasi. Selain untuk profesi juga menjaga diri agar tidak mudah diperdaya oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
“Saya bersyukur karena SMK Purnama 2 Gombong juga ada jurusan Teknologi Informatika dan Jaringan dan jurusan Otmotif. Kedua kejuruan ini amat penting bagi masa depan bangsa,” paparnya.
Kepada para pemuda generasi ia berpesan untuk bisa menjaga diri dalam pergaulan. Generasi muda saat ini tengah terancam pengaruh narkoba dan tindak asusila yakni pergaulan bebas.
Dalam hal demokrasi menurutnya bangsa Indonesia telah mengalami kemajuan yang luar biasa. Negara memberikan kesempatan kepada generasi muda siapa pun untuk menjadi apa pun.
“Siapa tahu anak muda Gombong kelak ada yang menjadi Presiden,” ujar Taufik.
Bantu sekolah, bea siswa dan santunan yatim piatu.
Dalam kesempatan tersebut Dr. Ir. H. Taufik Kurniawan MM juga memberikan bantuan kepada SMK Purnama 2 Gombong berupa peralatan komputer. Selain itu kepada Apriasih, kelas 2 TIK SMK Purnama 2 Gombong ia juga memberikan beasiswa berupa uang sebesar Rp 2 juta untuk bantuan transpotasi.
Apriasih mendapat beasiswa dari H. Taufik Kurniawan karena salah satu siswi yang tinggalnya cukup jauh dari sekolah. Apriasih tinggal di RT 2 RW 9 desa Wonorejo kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen yang dari sekolah berjarak sekitar 25 km. Selain itu Anggoro kelas 1 jurusan Otomotif mewakili teman-temannya yang mendapat santunan untuk siswa-siswi yatim-piatu. (Saring Hartoyo)