Selasa, November 26
Shadow

SADAM SASTRO MIHARJO, KERJA KERAS DEMI KEMAJUAN DAN KESEJAHTERAAN DESA PAKUNCEN.

Selarasindo.com–Pria  bernama lengkap Sadam Sastro Miharjo ini menjabat sebagai kepala desa Pakuncen kecamatan Kroya kabupaten Cilacap Jawa Tengah sejak tanggal 19 April 2016. Ia  dilantik oleh Bupati Cilacap H. Tatto Suwarto Pamuji, sehingga efektif ia baru menjabat selama 2 tahun.

Dalam rangka merayakan Hari Jadi Cilacap ke 162, desa Pakuncen mengadakan Lomba Mancing sekaligus penggalangan dana untuk pembangunan Masjid Attaqwa di desa tersebut.

Usai menutup Lomba Mancing dalam rangka perayaan hari Jadi Cilacap ke 162 Minggu 18/3 Sadam sempat berbincang dengan selarasindo.com. Dikatakan bahwa desa ini memiliki penduduk sebanyak 9999 jiwa dengan jumlah pemilih 6728.

Sadam menuturkan bahwa desa saat ini desa Pakuncen tengah dipersiapkan sebagai desa wisata. Hal ini karena Pakuncen memiliki berbagai daya tarik diantaranya Petilasan Raden Adipati Mangku Praja, Raden Kamandaka dan ada juga sumur yang tanpa dibuat yang diberinama sumur Lanang dan Wadon yang keberadaan sumur tersebut sangat mengherankan bagi masyarakat setempat.

“Yang mengherankan, warga grumbul Gandaria khususnya selalu gagal ketika membuat sumur. Kalau pun jadi kahirnya ambruk. Ini sangat sangat aneh,” Sadam menuturkan tentang potensi yang ada di desanya.

Oleh karenanya  ia ingin Desa Pakuncen sebagai desa wisata dengan mengangkat berbagai tempat bersejarah sebagai obyek wisata sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pakuncen khususnya.

Selain itu di desa Pakuncen juga ada Masjid yang sangat tua. Bahkan ketika di Kroya belum ada Kantor Urusan Agama, masjid tersebut digunakan untuk acara akad nikah. Oleh karenanya hingga saat ini masjid tersebut diberi nama Masjid Kauman. Di Masjid tersebut banyak terdapat benda-benda bersejarah.

Aliran kepercayaan.

Desa Pakuncen  masyarakatnya dikenal berpegang teguh terhadap warisan adat dan budaya para leluhur yang menganut aliran kepercayaan. Meski begitu, mayoritas mereka juga memiliki agama atau keyakinan masing-masing.

“Meski mereka kepercayaan, namun agamanya mayoritas Islam yakni Islam Kejawen. Yang membanggakan mereka saling menghargai satu sama lain  sehingga tercipta nuansa kebersamaan begitu kental dan toleransi yang tinggi.

Desa ini juga memiliki Pasamuan HPK  dipimpin oleh Ki Kunci Dana Pranata atau Ki Agus Sugiarto yang dibantu oleh 4 orang Jonggol dan  36 orang Prapag.

Dikatakan oleh Sadam bahwa masyarakat HPK di desannya masyarakatnya memiliki rasa kebersamaannya atau guyub rukunnya sangat tinggi untuk membangun desa.  Di bidang kegiatan ekonomi, masyarakat juga memiliki berbagai ketrampilan sebagai  industri rumahan atau home industri. Antara lain ada yang membuat souvenir, alat kebersihan seperti sapu, kesed, pispot, masker dan lainnya.

Sadam terus berupaya agar desanya semakin maju. Berbagai potensi itu akan diberdayakan melalui wadah Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)

“Saya berharap kepada masyarakat untuk bersama-sama membangun desanya dengan potensi yang dimiliki masing-masing,” ujar pria yang sebelumnya mengabdi sebagai pembantu Kades ini .

Dalam waktu dekat ini desa Pakuncen  juga akan mengadakan Gelar Budaya di lapangan Kamandaka. Berbagai acara digelar diantaranya :  Gebyar Wisata yang pesertanya masyarakat desa Pakuncen serta desa lain di sekitar. Yang akan dipentaskan antara lain Kuda Lumping, Cowong,  Sintren da kesenian tradisional lainnya.

Selama dua tahun ia menjabat sebagai kepala desa berbagai program telah dilaksanakan diantaranya infrastruktur seperti jalan, talud, saluran air dan lain sebagainya. Bidang  kemasyarakatan antara lain bidang kewirausahaan, olahraga, agama dan seni budaya.

Pembangunan tahun anggaran 2018, desa Pakuncen masih seputar  rabat beton dan drainase yang bersumber dari dana desa,  PAD, dan lainnya.  Namun karena belum mencukupi untuk usulan masyarakat seluruhnya maka untuk usulan lainnya menunggu tahun depan.

Hal ini karena masih ada sejumlah ruas jalan yang menunggu dana turun diantaranya pengaspalan jalan Majapahit sekitar 900 m, Jalan Lapangan Kamandaka dan Jl Pejajaran yang pengaspalannya akan dilaksanakan dengan anggaran tahun 2019. Ia berharap kepada pimpinan baik itu bupati maupun gubernur, bisa mengetahui persis bagaimana keadaan di desa Pakuncen ini.

di akhir bincangannya Sadam Sastro Miharjo menyampaikan terima kasih dan dukungan masyarakat untuk bersama membangun desa.

“Kami ucapkan terima kasih kepada warga desa Pakuncen yang kompak, guyub rukun dalam mendukung program pembangunan desa,” ujarnya menutup bincangannya. (Saring Hartoyo)

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.