Selarasindo.com–Sejalan dengan meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk meneruskan pendidikannya ke perguruan tinggi, menjadi konsen Universitas Indraprasta PGRI Jakarta (Unindra Jakarta).
Hal ini terlihat dari semakin banyaknya lulusan SLTA yang berminat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi meski dari kalangan ekonomi menengah bawah. Saat ini banyak muda –mudi lulusan SLTA yang keterbatasan kemampuan orang tuanya membiayai ke perguruan tinggi, banyak anak muda yang siang hari kerja dan sore harinya kuliah di Unindra Jakarta.
Perguruan tinggi yang satu ini membidik kalangan masyarakat menengah bawah agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi dengan moto Kuliah Murah Tapi bukan Murahan sehingga terjangkau oleh masyarakat ekenomi menengah bawah. Dengan biaya murah (satu semester Rp 900.000), Unindra yang memiliki 35.000 mahasiswa salah progtam studinya mendapat akreditasi dengan nilai A.
“Untuk Tahun mahasiswa baru 2018-2019 Unindra kami menerima 10.000 mahasiswa, 9200 untuk gelar S1 dan 800 S2. Dengan meningkatnya minat masyarakat untuk meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi ini, jika selama ini Unindra baru membuka untuk gelar S1 dan S2, kini kami tengah menyiapkan program S3 nya,” ujar Prof. Dr. H. Sumaryoto Rektor Unindra dalam bincangannya dengan selarasindo.com sesaat sebelum memberikan sambutan dalam acara program Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas) Unindra Jakarta di desa Ketanggung kecamatan Sampang kabupaten Cilacap Jawa Tengah Sabtu 4/8 lalu.
Dikatakan bahwa jika tahun sebelumnya yang masuk S2 sekitar 1000 mahasiswa, sedangkan untuk tahun ini agak sedikit menurun yakni sekitar 800 orang.
“Inilah yang sedang kami teliti. Apakah lantaran kebutuhan untuk para guru yang bergelar S2 sudah menurun atau faktor lainnya. Untuk penambahan jurusan atau fakultas sementara ini belum. Program kami, setelah akreditasi perguruan tinggi, kami akan mempersiapkan diri untuk membuka S3,” ujar Prof. Sumaryoto lagi.
Nantinya mahasiswa Program Doktor (S3) jumlahnya akan dibatasi disesuaikan dengan rasio dosen. Dengan seleksi lebih ketat sesuai dengan ketentuan. Oleh karenanya ia berharap kepada pemerintah dalam hal ini Kemenristek dan Dikti untuk segera mengeluarkan ijin program S3, sehingga Unindra dapat menghasilkan lulusan yang berkwalitas dan meningkatkan daya saing bangsa di era pasar bebas Asean ini.
Kehadiran Prof. H. Sumaryoto beserta jajaran Unindra di desa Ketanggung karena Unindra bekerja sama dengan desa tersebut tengah mengadakan upacara ritual Sedekah Bumi, menampilkan pentas wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Bayu Aji Pamungkas, dua dalang cilik Prama Reza Fadliansyah dan Rafi Ramadhan. (Saring Hartoyo)