Selarasindo.com–Sejak 31 Juli 2018 lalu, Indra Pamungkas bersama Romo Ucup Widarko yang kini bertugas di Purwokerto dan Romo Brams yang bertugas di Gombong mendapat amanah dengan sebutan Romo IA.
Romo IA ditugaskan di Brebes menangani bidang pendidikan yakni mendidik generasi penerus yang akan ditugaskan di wilayah keuskupan Purwokerto. Dalam bincanganya santai, Romo yang tergolong masih sangat muda ini bertutur, bahwa ia memutuskan menjadi Romo atas panggilan jiwa.
” Sebelum memutuskan jadi Romo memang ada pergulatan baik diri pribadi maupun dengan orang tua. Namun setelah dipertimbangkan masak-masak akhirnya saya memutuskan untuk mengabdi sebagai Romo,” ujar Romo IA
Ketika ditanyakan mengapa tertarik sebagai Romo, Ia mengaku karena melihat dan merasakan bahwa hidup di asrama menyenangkan. Disamping itu selama ini ia banyak bergaul dengan teman-teman di gereja merasa nyaman sehingga ingin masuk di seminari.
“Saya dulu juga pernah mendaftar di SMA negeri. Namun setelah dipertimbangkan hidup bersama Romo ternyata menyenangkan, akhirnya saya tertarik menjadi Romo. ” ujarnya. Pilihannya sebagai Romo sudah dipertimbangkan secara lahir dan batin dimana menjadi Romo tidak boleh menikah.
” Kami sadari tantangan itu tidak mudah. Hal ini karena tuntutan afeksi atau hubungan badan dengan lawan jenis ini selalu ada. Apalagi ketika pada usia remaja ini terus meningkat. ” ujarnya.
Ia berprinsip bahwa jika sudah diniati dan selalu berpegang teguh pada komitmen dan tak lupa selalu dengan doa, dirinya yakin akan bisa menjalaninya. Ketika ditanyakan apakah ia tidak ingin punya keturunan yang kelak sebagai sandaran di hari tua?, Romo IA menuturkan bahwa hal itu sudah menjadi pergulatan lama. Maka untuk menyiapkan hal itu, gereja membuat rumah jompo.
“Dan kesiapan untuk menjadi Romo sudah dibekali sejak saya menjadi seminari.” ujar Romo IA mantap. (Saring Hartoyo).