Selasa, November 26
Shadow

AGUS ISTIAR : ” LINGKUNGAN DAN PERILAKU MASYARAKAT BERPERAN PENTING TERHADAP KESEHATAN.”

Agus Istiar, seksi Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kroya 1. (SH)

Selarasindo.com–Dalam upaya mengurangi penyakit yang melanda masyarakat, Puskesmas Kroya 1 yang terdiri dari 11 desa, Kamis 6 Desember 2018 menggelar acara Orientasi Kader Kesehatan Lingkungan dengan mengundang perangkat desa, tokoh mesyarakat dan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD).

Orientasi kesehatan lingkungan yang diadakan didesa Mujur  tersebut, Agus Istiar  selaku Seksi Kesehatan Lingkungan  Puskesmas 1 Kroya bersama Ninik Sugiarti bagian Promosi Kesehatan menuturkan bahwa saat ini yang tengah banyak dibicarakan di tengah masyarakat (trend) yakni Program STBM (Strategi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)  yang terdiri dari 5 pilar  diantaranya:   Stop buang air besar sembarangan (Jambanisasi),  Cuci tangan pakai sabun. Program ini telah disosialisasikan kepada masyarakat terutama sekolah-sekolah). dan  Pengelolaan air minum rumah tangga.

Sosialisasi Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kroya 1 di desa Mujur Kamis 6/12. (SH)

“Ini yang jadi masalah di wilayah Puskesmas Kroya 1. Dari hasil survey,   52 persen jarak sumur dengan jamban kurang dari 10 meter. Akibatnya sumur tersebut tercemar oleh bakteri.” ujar Agus. Untuk mengatasi hal tersebut ia menemukan  alat teknologi tepat guna yakni campuran kaporit dan pasir yang dimasukkan  dalam tabung yang terbuat dari paralon. Gunanya untuk membunuh bakteri yang ada  di sumur tersebut.

Hal ini karena hasil dari analisis bahwa pasien rawat inap di Puskesmas Kroya 1, bahwa  runking 1 untuk rawat inap karena mengidap penyakit tipes. Penyakit ini muncul diakibatkan karena air yang tidak bersih. Dampaknya antara lain tipes, diare  dan bisa menimbulkan stunting. Bahkan di Puskesmas  Kroya 1 dari riset tahun 2013 yang mengalami stunting ada 3 anak.

Diakui bahwa masalah standting (gangguan pertumbuhan anak) ada juga yang karena faktor gen. Namun jumlahnya kecil yakni hanya sekitar 5 %. Yang banyak karena faktor  lingkungan. Yang mempengaruhi derajat kesehatan derajat kesehatan dipengaruhi oleh  4 faktor. Yakni : Lingkungan (45 %) , Perilaku (40%), Pelayanan Kesehatan, dan keturunan atau gen.

“Dari hasil riset tersebut yang memegang peranan penting untuk mengurangi penyakit tersebut adalah lingkungan dan perilaku masyarakat.

Oleh karena itu ia berpesan kepada para kader kesehatan  desa untuk diampaikan kepada masyarakat agar ketika membuat jamban,  jaraknya  tidak boleh kurang dari 10 meter dari sumur, Jangan membuang sampah sembarangan, dan biasakan cuci tangan dengan sabun.  “Karena motto kami Lebih  besih, lebih sehat.”(Saring Hartoyo)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.